KONTEKS.CO.ID – Drone Ukraina telah melakukan serangan skala besar di Laut Hitam dan Crimea. Ini terjadi setelah Kiev mengklaim keberhasilannya menyerang markas militer Rusia di semenanjung pendudukan itu.
Ukraina bermaksud merebut kembali Crimea, yang teraneksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014. Semenanjung tersebut menampung banyak instalasi militer yang semakin sering terserang ketika Kiev berupaya menurunkan jumlah logistik dan peralatan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis 21 September 2023, bahwa mereka telah menembak jatuh 19 drone Ukraina. Ledakan terdengar di pemukiman Crimea di Novofedorivka, Saky, Yevpatoriya, Dzhankoi dan Balaklava.
“Upaya rezim Kyiv untuk melakukan serangan teroris dengan kendaraan udara tak berawak jenis pesawat terhadap objek-objek di wilayah Federasi Rusia terhentikan,” klaim Kementerian Pertahanan, menurut kantor berita Rusia, Tass.
Namun saluran media sosial Rusia memberikan gambaran berbeda, ketika ledakan dan suara drone mengenai sasaran terdengar dalam unggahan video.
Saluran Baza Telegram, yang terhubung dengan dinas keamanan Rusia, melaporkan pada Kamis pagi, setidaknya tujuh drone telah ditembak jatuh hanya dalam 20 menit terakhir. Para saksi mata melaporkan ini adalah serangan drone terbesar yang pernah mereka lihat.
Sementara itu, tiga drone tertembak jatuh di Kursk, Belgorod dan Orlov di Rusia tengah dan selatan, kata Moskow.
Belgorod, hanya berjarak 40 mil dari garis depan perang Ukraina dan telah mengalami serangan udara setiap hari pada bulan ini.
SSU mengatakan serangan itu adalah operasi gabungan dengan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Ukraina. Dan para jenderal Rusia telah menunjuk pangkalan ini sebagai pos komando cadangan mereka.
Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina telah melancarkan sejumlah serangan yang berhasil ke Crimea. Pada 13 September, serangan rudal Ukraina menyebabkan kerusakan parah pada kapal kelas Ropucha Minsk dan kapal selam kelas Kilo Rostov-on-Don di dok kering Sevastopol.
Sasaran lainnya konon mencakup sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 Rusia, dengan video serangan pada 23 Agustus dan 15 September menunjukkan ledakan yang sangat besar.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"