KONTEKS.CO.ID – CEO SpaceX Elon Musk akhirnya bersedia mengoperasikan kembali 20 ribu satelit orbit pendek Starlink yang saat ini ada di Ukraina. Satelit satelit tersebut dikirimkan SpaceX diawal awal operasi khusus Rusia di Ukraina. Musk menyalahkan Rusia karena berupaya menonaktifkan layanan satelit Starlink-nya, yang sangat diandalkan pasukan Ukraina dalam konflik antara Moskow dan Kiev.
Perusahaannya menyumbangkan terminal Starlink senilai $80 juta ke Kiev pada awal konflik pada akhir Februari, dengan sistem tersebut menjadi alat komunikasi utama bagi pasukan Ukraina. Namun, orang terkaya di dunia itu berselisih dengan pejabat Ukraina pada awal Oktober setelah berbagi rencana perdamaiannya.
Dan berikut rangkuman berita mengenai sepak terjang Starlink di Ukraina selama 24 jam terakhir.
Butuh $124juta Untuk Operasikan StarLink di Ukraina
Biaya layanan operasional Starlink di Ukraina hanya cukup hingga akhir tahun ini. Jika departemen Pertahanan AS tidak turun tangan, dipastikan negara termiskin di Eropa ini akan terputus dari dunia luar.
Walau satelit satelitnya terancam oleh Rusia, hingga saat ini SpaceX tidak memiliki rencana untuk menyediakan terminal baru kepada Kiev.
Siap Merugi, Elon Musk Danai Starlink di Ukraina
Walaupun merugi dan banyak perusahaan lainnya menikmati uang pembayar pajak AS, Starlink akan tetap beroperasi di Ukraina. Menurut Musk perbuatan baik harus terus dilakukan.
Starlink Tetap Beroperasi, Meski Ukraina Tidak Berterima Kasih
Walau telah membantu jutaan warga Ukraina mendapatkan akses internet, Elon Musk tetap dihujat simpatisan perang. Bahkan sebuah papan reklame raksasa di Odessa menutup fotonya dengan stiker.
Demikian rangkuman pemberitaan mengenai Starlink di Ukraina. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"