KONTEKS.CO.ID – Di AS, diplomat Rusia di PBB dan delegasi Rusia yang berkunjung tunduk pada pembatasan bergerak bahwa mereka tidak dapat melakukan perjalanan lebih jauh dari 40 km dari New York tanpa izin sebelumnya dari Washington. Perwakilan tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menunjukkan bahwa dokumen yang diperlukan telah diserahkan ke Kedutaan Besar Amerika di Moskow untuk mengurus visa rombongan Menlu Rusia Sergei lavrov.
Pada bulan Februari, AS memberikan sanksi kepada Lavrov, menuduhnya ” bertanggung jawab langsung atas invasi ilegal dan tidak beralasan Rusia ke Ukraina.” Sanksi tersebut membekukan asetnya di AS dan melarang warga AS berbisnis dengannya.
Disadur dari media Novinite, lima puluh enam visa yang diminta oleh Moskow termasuk visa untuk tim diplomat yang harus membuat persiapan untuk partisipasi Lavrov dan delegasinya dalam debat kebijakan umum sesi tahunan Majelis Umum PBB, yang dimulai pada 20 September. Nebenzya menambahkan, visa bagi wartawan yang akan mendampingi menteri Rusia itu belum dikeluarkan, maupun untuk awak pesawatnya.
Dalam surat kepada Guterres, perwakilan tetap Rusia untuk PBB mengutip kasus-kasus masalah visa baru-baru ini, yang salah satunya dia katakan mencegah Menteri Dalam Negeri Rusia Vladimir Kolokoltsev dari bepergian ke New York untuk pertemuan tingkat tinggi kepala polisi PBB.
PBB secara aktif menghubungi AS mengenai masalah visa delegasi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov untuk partisipasinya dalam debat politik umum sesi tahunan Majelis Umum PBB. Hal ini diumumkan oleh layanan pers Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres.
Komentar itu dibuat sebagai tanggapan atas pertanyaan TASS tentang masalah seputar penerbitan dokumen visa untuk delegasi Lavrov.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa – Bangsa dan perwakilan tinggi organisasi lainnya tetap berhubungan dekat dengan negara tuan rumah dan misi yang relevan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk Rusia, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perjanjian markas besar antara PBB dan AS.
Layanan pers PBB mengatakan, “kami secara aktif berinteraksi dengan pihak AS tentang visa untuk delegasi ke acara mendatang di markas besar PBB dan berhubungan dengan pihak AS pada kasus-kasus tertentu yang menjadi perhatian kami. Itulah yang kami lakukan dalam kasus ini juga.” ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"