KONTEKS.CO.ID – Jumlah korban serangan roket Hamas Palestina bertambah menjadi 70 warga Israel tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Selain itu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (Israeli Defense Forces/IDF) telah mengonfirmasi bahwa tentara dan warga sipil telah diculik oleh Hamas Palestina. Hanya militer tidak menyebutkan angka-angkanya.
Layanan darurat mengatakan, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan mendadak oleh kelompok bersenjata Hamas Palestina telah meningkat menjadi 70 orang.
“Kami dapat memperbarui jumlah korban tewas menjadi 70 orang, dan ratusan lainnya luka berat, sedang, dan ringan,” ungkap Layanan Medis Darurat, Magen David Adom, melansir BBC, Sabtu 7 Oktober 2023.
Namun para pejabat Israel membantah laporan bahwa seorang mayor jenderal IDF telah terculik.
Hamas sendiri mengklaim telah menawan 53 tawanan perang atau sandera. Tapi IDF tidak mengomentari klaim tersebut.
Serangan Hamas Palestina Taktis
Kelompok-kelompok Palestina telah menggunakan tentara sebagai alat tawar-menawar di masa lalu.
Militan Palestina menyerang beberapa pos militer. Rekaman di media sosial menunjukkan Hamas berada di dalam pangkalan tak dikenal, dengan membakar kendaraan Israel termasuk tank Merkava.
Serangan semacam itu akan memberikan banyak kesempatan untuk menangkap perwira dan tentara Israel.
Kelompok-kelompok Palestina di masa lalu menggunakan sandera sebagai alat tawar-menawar untuk menjamin pembebasan anggotanya yang ditahan oleh Israel.
Israel mengamankan pembebasan tentaranya Gilad Shalit dengan membebaskan lebih dari 1.000 orang tahanannya.
Sekitar 200 orang Palestina telah tervonis hukuman seumur hidup karena mempersiapkan atau melakukan serangan di Israel.
Menurut B’Tselem, kelompok hak asasi manusia Israel, ada 4.499 warga Palestina yang terpenjara atas apa yang Israel definisikan sebagai alasan “keamanan” pada bulan Juni.
Jumlah itu termasuk 183 orang dari Jalur Gaza. Beberapa ratus lainnya masuk sel karena berada di Israel secara ilegal. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"