KONTEKS.CO.ID – Korban serangan Hamas Palestina di pihak Israel telah melampaui 800 orang. Dan lebih dari 100 orang diculik, termasuk petinggi militer.
Israel sendiri secara resmi mengumumkan keadaan perang pada hari Minggu kemarin. Ini menyusul serangan Hamas Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kantor Pers Pemerintah, sebuah badan yang beroperasi di bawah Kantor Perdana Menteri Israel, mengatakan, jumlah sandera di Gaza mencapai lebih dari 100 orang.
The Times of Israel, Senin 9 Oktober 2023 melaporkan, Hamas dan Jihad Islam pada Minggu malam mengklaim menyandera sekitar 130 orang Israel. Bahkan di antara sandera terdapat pejabat tingkat tinggi militer.
Jet-jet Israel telah melakukan serangan udara intens terhadap sasaran-sasaran di Gaza pada Minggu sore, tak lama setelah kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa kabinet keamanan telah melakukan pemungutan suara pada Sabtu malam untuk menyatakan negara itu secara resmi berperang. Ini artinya negara tersebut dapat melakukan aktivitas militer yang signifikan.
Dalam serangan yang sangat luas, kelompok bersenjata Hamas menyerbu ke-22 lokasi di Israel selatan pada Sabtu pagi, termasuk kota-kota dan komunitas kecil sejauh 15 mil (24 kilometer) dari perbatasan Gaza.
Di beberapa tempat, mereka berkeliaran selama berjam-jam, menembaki warga sipil dan tentara ketika militer Israel berusaha memberikan tanggapan. Pada saat yang sama, ribuan roket tertembakkan ke kota-kota di selatan dan tengah.
Adegan kekacauan dan penderitaan serta kegagalan berkepanjangan untuk mengendalikan situasi telah mengejutkan dan membuat marah negara tersebut. Ini memicu tuntutan akan jawaban atas banyak kegagalan intelijen, penempatan pasukan, dan kebijakan yang telah menyebabkan bencana nasional bagi Israel tersebut.
Sebelumnya, jumlah korban serangan Hamas Palestina hanya berjumlah 700-an orang. Pihak Israel juga mengakui adanya penculikan terhadap sipil dan personel militer. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"