KONTEKS.CO.ID – Gempa bumi Afghanistan barat. Lindu kembali mengguncang negara ini beberapa hari setelah dua gempa besar di wilayah tersebut menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Survei Geologi AS (USGS) mengatakan, gempa berkekuatan magnitudo 6,3 terjadi di dekat Kota Herat dengan kedalaman 6,3 km.
Setidaknya satu orang telah meninggal, menurut otoritas kesehatan setempat. “100 orang lainnya harus menjalani perawatan, karena cedera,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengutip BBC, Minggu 15 Oktober 2023.
Lebih dari 90% korban tewas dalam gempa sebelumnya adalah perempuan dan anak-anak.
Dalam laporannya, USGS mengatakan, pusat gempa terbaru berada 30 km barat laut Herat. Yakni, kota terbesar ketiga di Afghanistan yang dekat dengan perbatasan Iran.
Gempa bumi Sabtu lalu melanda Zindajan, sebuah distrik pedesaan sekitar 40 km dari Herat. Guncangan tersebut menyebabkan seluruh rumah, yang terlalu rapuh untuk menahan gempa, hancur menjadi puing-puing.
Penduduk desa menggunakan sekop dan tangan kosong untuk mencari orang hilang akibat gempa bumi Afghanistan.
Kepala Program Obat-obatan Sans Frontiers Afghanistan, Yahya Kalilah, mengatakan, jumlah korban jiwa kemungkinan kecil karena orang-orang sudah tidur di luar tenda.
“Dari segi psikologi, masyarakat panik dan trauma. Orang-orang tidak merasa aman. Saya jamin 100%, tidak ada yang akan tidur di rumah mereka,” ujarnya.
Afghanistan telah terguncang oleh krisis ekonomi sejak Taliban berkuasa, ketika bantuan yang diberikan langsung kepada pemerintah terhentikan.
Negara ini sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush. Sebab terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India.
Pada Juni 2022, Provinsi Paktika terlanda gempa berkekuatan magnitudo 5,9 yang menewaskan lebih dari 1.000 orang. Puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"