KONTEKS.CO.ID – Serangan Israel di Gaza, Palestina, Jumat malam, 27 Oktober 2023, adalah kengerian yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Ini adalah serangan udara Israel di Jalur Gaza Palestina yang terbesar sejak dua pekan lalu perang kedua negara berlangsung.
Laman Al Jazeera Sabtu, 28 Oktober 2023, melaporkan ledakan menerangi langit Gaza ketika Israel melakukan pemboman paling intens terhadap wilayah kantong yang terkepung sejak perang termulai.
Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa pemadaman komunikasi total di Jalur Gaza “berisiko menutupi kekejaman massal”.
Bahkan para pejabat Amerika mengatakan kepada media bahwa pemerintah Amerika telah mendorong Israel untuk menggunakan cakupan yang lebih sempit dalam serangannya di Gaza.
Israel melanjutkan serangan malamnya di Tepi Barat yang mereka duduki, menyerbu kamp pengungsi al-Jalazone di utara Ramallah.
Duta Besar AS untuk PBB menyerukan perlindungan warga sipil Palestina, hanya beberapa jam setelah Washington memberikan suara menentang resolusi Majelis Umum yang mendesak gencatan senjata.
Sementara, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan, dalam suratnya kepada Kongres bahwa pemerintahannya “siap mengambil tindakan lebih lanjut”. dalam menanggapi potensi serangan yang lebih besar terhadap pasukan AS di Timur Tengah.
Di sisi lain, ratusan warga Yahudi Amerika dan aktivis lainnya melakukan aksi duduk di Grand Central Station Kota New York untuk menuntut gencatan senjata segera. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"