KONTEKS.CO.ID – Tambang kebakaran di Kazakhstan. Kebakaran di situs penambangan milik raksasa baja ArcelorMittal itu menewaskan sedikitnya 32 orang.
Kebakaran terjadi pada hari yang sama ketika kesepakatan untuk menasionalisasi operasi penambangan perusahaan di Kazakhstan terkonfirmasi.
Selain itu, sebanyak 14 dari 252 orang yang bekerja di tambang Kostenko hilang. Dan sejauh ini, 18 orang telah mendapat perawatan medis.
Sebelum terjadi kebakaran, Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, telah memerintahkan investasi di pabrik baja terbesar di negara itu terhentikan. Ia mendorong adanya nasionalisasi tambang.
Tokayev menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban dengan menyebut insiden tersebut sebagai “tragedi”.
Ia menggambarkan ArcelorMittal Termitau, unit lokal perusahaan tersebut, sebagai “yang terburuk” dalam sejarah Kazakhstan dari sudut pandang kerja sama dengan pemerintah dan perusahaan.
“Sekarang kami akan berpikir untuk mengambil keputusan sehubungan dengan perusahaan itu sendiri,” katanya kepada Reuters, Sabtu 28 Oktober 2023.
ArcelorMittal menyatakan akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan menjanjikan kompensasi, menurut kantor berita AFP.
Ia menambahkan, tahap pertama dari proses nasionalisasi sedang berlangsung. Mereka akan berkomitmen untuk menyelesaikan transaksi ini sesegera mungkin.
Sementara,Departemen Kesehatan regional mengatakan, 15 dari mereka yang dirawat di terawat di rumah sakit karena keracunan karbon monoksida.
Presiden Rusia Vladimir Putin, menyampaikan belasungkawa kepada sekutunya di Kazakhstan. “Tolong sampaikan kata-kata simpati dan dukungan kepada keluarga para penambang yang terbunuh,” ujar Putin.
“Kami berharap para penambang yang berada di bawah tanah dapat terselamatkan,” harapnya.
Ini adalah insiden fatal kedua dalam dua bulan terakhir di lokasi yang ArcelorMittal operasikan di Kazakhstan. Pada bulan Agustus, empat penambang tewas setelah kebakaran terjadi di tambang Karaganda.
Dan pada November 2022, tambang kebakaran di Kazakhstan menyebabkan lima orang meninggal dan empat lainnya terawat di rumah sakit. Ini terjadi setelah terjadi kebocoran gas metana di sebuah tambang di kawasan yang sama.
ArcelorMittal Temirtau memiliki 15 tambang batu bara dan bijih di Kazakhstan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"