KONTEKS.CO.ID – Perlawanan Hamas Palestina berhasil menghalau pergerakan tank dan tentara Zionis Israel yang telah memasuki gerbang Kota Gaza pada Kamis 2 November 2023.
Tank Zionis Israel menghadapi perlawanan sengit dari militan Hamas dengan menggunakan mortir dan serangan tabrak lari yang berasal dari terowongan. Sementara jumlah korban tewas warga Palestina akibat pemboman udara selama hampir empat minggu terus berjatuhan.
Perang semakin dekat dengan pusat populasi utama Jalur Gaza di utara dimana Israel telah berjanji untuk memusnahkan struktur komando kelompok tersebut dan menyuruh warga sipil untuk pergi.
“Kami berada di gerbang Kota Gaza,” kata Komandan Militer Israel, Brigadir Jenderal Itzik Cohen, mengutip Al Arabiya, Jumat 3 November 2023.
“Pejuang Hamas dan sekutunya Jihad Islam muncul dari terowongan untuk menembaki tank. Kemudian menghilang kembali ke dalam jaringan,” kata warga.
Video dari kedua kelompok perlawanan menunjukkan operasi gerilya melawan tentara yang jauh lebih kuat. “Mereka tidak pernah berhenti membom Kota Gaza sepanjang malam. Rumah tidak pernah berhenti bergetar,” kata seorang pria yang tinggal di sana dan meminta namanya tak tersebutkan.
“Tetapi di pagi hari kami menemukan pasukan Israel masih berada di luar kota, di pinggiran kota dan itu berarti perlawanan lebih besar dari yang mereka perkirakan,” tandasnya.
Perlawanan Hamas Cegah Tentara Israel Masuk di Semua Wilayah Gaza
Sadar akan kesulitan pertempuran di lingkungan perkotaan, strategi perwira Israel saat ini tampaknya berubah. Mereka kini memusatkan kekuatan besar di Jalur Gaza utara daripada melancarkan serangan darat ke seluruh wilayah.
Perang terbaru dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini dimulai ketika pejuang Hamas menerobos perbatasan pada 7 Oktober.
Israel mengatakan pejuang Hamas membunuh 1.400 orang, sebagian besar warga sipil. Mereka menyandera lebih dari 200 orang pada hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Israel.
Sedangkan pemboman Israel terhadap daerah kantong kecil Palestina yang berpenduduk 2,3 juta orang telah menewaskan sedikitnya 9.061 orang, termasuk 3.760 anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Meskipun Barat dan Amerika Serikat secara tradisional mendukung Israel, gambar-gambar mayat yang berada di reruntuhan dan kondisi mengerikan di Gaza telah memicu seruan untuk menahan diri dan melakukan protes jalanan di seluruh dunia.
Warga melaporkan tembakan mortir di sekitar Kota Gaza. Mereka juga mengatakan tank dan buldoser Israel terkadang melaju di atas puing-puing. Lalu merobohkan bangunan ketimbang menggunakan jalan biasa. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"