rti KONTEKS.CO.ID – Makna semangka Palestina ada dalam artikel di bawah ini. Belakangan, emoji semangka telah menjadi simbol perlawanan yang viral di berbagai platform media sosial. Terutama dalam konteks konflik yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina.
Simbol semangka, yang diberi nama “The Fruit of Palestine”, memiliki sejarah dan makna yang kuat dalam konteks perjuangan rakyat Palestina.
Simbol ini tidak terbatas pada emoji semangka saja, tetapi juga meliputi karya seni, gambar, foto, stiker, dan bahkan semangka sungguhan.
Semua ini adalah ekspresi dukungan dan solidaritas dengan perlawanan rakyat Palestina. Apa yang sebenarnya menjadi latar belakang dan makna di balik semangka Palestina ini?
Mengapa Semangka Jadi Simbol Perlawanan?
- Semangka Tumbuh di Wilayah Palestina: Salah satu alasan utama pemilihan semangka adalah karena buah ini tumbuh subur di seluruh tanah Palestina, mulai dari Jenin hingga Gaza. Hal ini mencerminkan hubungan erat antara semangka dan tanah Palestina itu sendiri.
- Warna Semangka dan Bendera Palestina: Warnanya yang mencolok, yaitu merah, hijau, putih, dan hitam, sejalan dengan warna bendera Palestina. Ini memperkuat ikatan semangka dengan identitas nasional Palestina.
- Penggantian Bendera Palestina: Israel sering kali melarang pengibaran bendera Palestina di berbagai tempat. Sebagai alternatif, semangka digunakan untuk mewakili Palestina dan menghindari konfrontasi dengan larangan tersebut.
- Emoji Semangka di Media Sosial: Beberapa platform media sosial bersifat sensitif terhadap konten yang berkaitan dengan konflik di Palestina. Emoji semangka sering digunakan sebagai pengganti bendera Palestina atau kata “Palestina” agar akun tidak terkena shadow ban. Hal ini memungkinkan pendukung Palestina untuk tetap menyuarakan dukungan mereka secara aman.
Sejarah Penggunaan Makna Semangka sebagai Simbol Perlawanan Palestina:
Simbol semangka Palestina pertama kali muncul pada tahun 1967, saat Perang Enam Hari. Israel menguasai Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur, dan sejak itu semangka tergunakan sebagai simbol perlawanan. Penggunaan semangka sebagai gantinya terus berlanjut hingga hari ini.
Pada tahun 1993, Israel mencabut larangan pengibaran bendera Palestina berdasarkan Perjanjian Oslo. Setelah itu, bendera Palestina kembali berkibar, dan para pemuda Palestina yang sebelumnya tertangkap karena membawa irisan semangka – yang mencerminkan warna bendera Palestina – bisa berdiri dengan tenang saat memajukan bendera mereka.
Pada tahun 2007, setelah Intifada Kedua, seniman Palestina Khaled Hourani menciptakan karya seni berjudul “The Story of the Watermelon” untuk buku berjudul “Subjective Atlas of Palestine”.
Pada tahun 2013, ia membuat cetakan terpisah yang ia beri nama “The Colours of the Palestinian Flag”. Karya ini telah menjadi simbol perlawanan Palestina yang dikenal oleh banyak orang di seluruh dunia.
Dengan makna mendalam dan sejarah yang kuat, semangka Palestina tetap menjadi simbol solidaritas, dukungan, dan perlawanan rakyat Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"