KONTEKS.CO.ID – Iran akan melakukan “apa pun” untuk membantu Hamas dalam perangnya melawan Israel. Hal itu Komandan Pasukan Quds Iran, Esmail Qaani, sampaikan dalam pesannya kepada komandan utama Hamas, Mohammed Deif.
“Saudara-saudara Anda di poros perlawanan bersatu dengan Anda dan tidak akan membiarkan musuh mencapai tujuan kotornya di Gaza dan Palestina,” kata Qaani dalam surat yang tertujukan kepada Deif, pemimpin Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas di Israel.
Media pemerintah setempat melaporkan, “poros perlawanan” mengacu pada jaringan kelompok militan regional yang Iran dukung. Termasuk Hamas, Hizbullah Lebanon, berbagai milisi di Irak dan Suriah, dan milisi Houthi di Yaman.
“Kami berpegang pada janji persaudaraan yang menyatukan kami dan kami meyakinkan Anda bahwa kami akan melakukan apa pun dalam pertempuran bersejarah ini,” tambah Qaani dalam surat yang terbagikan oleh kantor berita Iran, IRNA.
Pasukan Quds, yang dipimpin oleh Qaani, adalah cabang operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Iran Bantah Laporan Reuters
Penerbitan surat Qaani terjadi sehari setelah laporan Reuters bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan kepada ketua Hamas Ismail Haniyeh awal bulan ini bahwa Teheran tidak akan berperang dengan Israel atas nama kelompok Palestina.
Sebelumnya pada hari Kamis, pejabat senior Hamas Osama Hamdan menolak laporan tersebut dan menyebutnya sebagai “kebohongan belaka”. Sementara Teheran belum mengomentari hal ini.
Eskalasi terbaru konflik Israel-Palestina termulai ketika militan Hamas menyeberang ke Israel dari perbatasan selatannya pada tanggal 7 Oktober. Mereka bertempur menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 lainnya, menurut para pejabat Israel.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 11.000 orang, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang Hamas kuasai.
Teheran, sumber utama dukungan finansial dan militer bagi Hamas, memuji serangan Hamas pada 7 Oktober. Namun menyangkal keterlibatan apa pun dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Israel telah lama menuduh Iran memperburuk kekerasan dengan memasok senjata ke Hamas. Teheran menolak mengakui Israel dan menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai komponen fundamental kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam tahun 1979.
Iran dan Israel selama bertahun-tahun terlibat dalam konflik rahasia, dan Teheran menuduh Israel mengatur serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"