KONTEKS.CO.ID – Cerita sandera Hamas setelah bebas dan kembali ke Israel Konteks kabarkan di sini. Para sandera bercerita panjang lebar.
Kursi plastik sebagai tempat tidur. Makanan berupa roti dan nasi. Berjam-jam dihabiskan menunggu kamar mandi.
Inilah gambaran bagaimana tempat dan kondisi penahanan di Jalur Gaza selama mereka tersandera Hamas.
Ke-58 sandera yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata selama tiga hari terakhir sebagian besar tidak terlihat oleh publik. Sebagian besar masih berada di rumah sakit di Negeri Zionis.
Hampir dua bulan setelah militan Hamas menggiring mereka ke Gaza dalam serangan lintas batas Israel, sebagian besar sandera yang terbebaskan tampaknya berada dalam kondisi fisik yang stabil.
Informasi mengenai kondisi penahanan mereka terkontrol dengan ketat. Namun anggota keluarga para sandera mulai berbagi rincian tentang pengalaman orang yang mereka cintai.
Cerita Sandera Hamas: Kesehatan Warga Israel Dijaga
Merav Raviv, yang ketiga kerabatnya dibebaskan oleh Hamas pada hari Jumat, mengatakan, para sandera diberi makan secara tidak teratur dan hanya makan nasi dan roti.
Dia mengatakan, sepupu dan bibinya, Keren dan Ruth Munder, masing-masing kehilangan berat badan sekitar tujuh kilogram (15 pon) hanya dalam 50 hari.
Raviv mengatakan, dia mendengar dari anggota keluarganya yang bebas bahwa mereka tidur di deretan kursi yang tersatukan dalam sebuah ruangan yang tampak seperti ruang tunggu. Terkadang mereka harus menunggu berjam-jam sebelum pergi ke kamar mandi.
Adva Adar, cucu dari sandera Yaffa Adar, 85 tahun, yang bebas, mengatakan, neneknya juga mengalami penurunan berat badan.
“Dia menghitung hari-hari penahanannya,” kata Adar. “Dia kembali dan berkata, ’Saya tahu saya sudah berada di sana selama 50 hari’.”
Dalam 50 hari sejak para sandera tersandera, Israel telah menghancurkan Jalur Gaza dengan serangan darat dan udara yang telah menewaskan sedikitnya 13.300 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah Hamas.
Berdasarkan gencatan senjata yang berlaku selama empat hari, Hamas telah setuju untuk membebaskan total 50 sandera Israel sebagai imbalan bagi Israel untuk membebaskan 150 tahanan keamanan Palestina. Serta, meningkatkan bantuan ke daerah kantong yang terkena serangan tersebut.
Gambaran lengkap tentang kehidupan di bawah penahanan Hamas tersampaikan Yocheved Lipschitz, 85 tahun, seorang sandera yang terbebaskan sebelum gencatan senjata.
Saat tersandera, Lipschitz mengatakan, ia tertahan di terowongan yang membentang di bawah Gaza seperti jaring laba-laba.
“Para penculiknya memberi tahu kami bahwa mereka adalah orang-orang yang percaya pada Alquran dan tidak akan menyakiti sandera,” paparnya, melansir NBC Connecticut, Senin 27 November 2023.
Lifshitz mengatakan, para tawanan terperlakukan dengan baik dan menerima perawatan medis, termasuk pengobatan. “Para penjaga menjaga kondisi tetap bersih,” katanya.
Sandera mendapatkan makan satu kali sehari berupa keju, mentimun, dan pita. Para penculiknya juga makan makanan yang sama. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"