KONTEKS.CO.ID – Dua kapal komersial diserang di perairan internasional Laut Merah bagian selatan menggunakan drone bersenjata dan rudal angkatan laut.
Informasi ini disampaikan militer Amerika Serikat (AS) pada Minggu, 3 Desember 2023.
Yang pertama yakni kapal curah berbendera Bahama, Unity Explorer yang dimiliki oleh Unity Explorer Ltd.
Menurut data LSEG, armada ini dikelola oleh Dao Shipping Ltd yang berbasis di London.
Kapal tersebut dijadwalkan tiba di Singapura pada 15 Desember.
Sementara armada kedua yakni Nomor 9, yang tengah menuju pelabuhan Suez.
Ini merupakan kapal kontainer berbendera Panama yang dimiliki oleh Number 9 Shipping Ltd.
Menurut data, kapal ini dikelola oleh Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM) yang berbasis di Newcastle-upon-Tyne, Inggris.
Dilansir dari Reuters, BSM melaporkan tidak ada laporan korban luka atau pencemaran pascaserangan.
Kapal itu terkena proyektil saat transit di Selat Bab al-Mandab.
Sementara perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey dan sumber-sumber lain sebelumnya melaporkan, sebuah kapal curah dan sebuah kapal kontainer telah ditabrak oleh setidaknya dua drone saat berlayar di Laut Merah.
Ambrey mengatakan kapal kontainer dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan pesawat tak berawak sekitar 101 km barat laut pelabuhan Hodeidah di Yaman utara.
Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) juga mengatakan, pihaknya telah menerima laporan adanya serangan pesawat tak berawak di Selat Bab al-Mandab di Laut Merah.
Sebelumnya, Komando Pusat AS mengatakan, sebuah kapal perusak Amerika, Carney, merespons panggilan darurat dan memberikan bantuan setelah peluncuran rudal dan drone dari wilayah yang dikuasai Houthi.
Carney lantas menembak jatuh tiga drone saat membantu kapal komersial tersebut.
Selanjutnya, mereka juga mengatakan kedua kapal yang diserang itu mengalami kerusakan.
“Kami juga punya alasan kuat untuk percaya bahwa serangan-serangan ini, meski dilancarkan oleh Houthi di Yaman, sepenuhnya dilakukan oleh Iran,” kata pernyataan itu.
Sementara itu, Gerakan Houthi Yaman mengatakan angkatan lautnya telah menyerang dua kapal komersial yang dikatakan memiliki hubungan dengan Israel.
Seorang juru bicara militer kelompok tersebut mengatakan kedua kapal tersebut menjadi sasaran setelah mereka menolak peringatan.
Dalam pernyataan yang disiarkan, juru bicara tersebut mengatakan serangan tersebut merupakan respons terhadap tuntutan rakyat Yaman dan seruan negara-negara Islam untuk mendukung rakyat Palestina.
Di sisi lain, juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, kedua kapal tersebut tidak ada hubungannya dengan Israel.
“Satu kapal rusak parah dan dalam keadaan darurat dan tampaknya terancam tenggelam dan kapal lainnya rusak ringan,” kata Hagari kepada wartawan di Tel Aviv.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"