KONTEKS.CO.ID – Militer dan kepolisian Filipina tengah menggelar perburuan besar-besaran untuk menangkap pelaku pengeboman di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Kota Marawi.
Kepala Komando Mindanao Barat, William Gonzales, pada Senin 4 Desember 2023 mengatakan, polisi sedang menyelidiki setidaknya dua tersangka yang diyakini berada di balik ledakan yang diklaim oleh militan ISIS tersebut.
“Saat ini, ada operasi besar-besaran yang sedang berlangsung untuk memburu kelompok teroris atau tersangka pelaku pemboman,” katanya.
Gonzales menambahkan, perburuan pihaknya bersumpah akan melakukan segala kemungkinan untuk menyeret para pelaku ke pengadilan.
Sementara itu, Kepala Polisi Daerah, Allan Nobleza seperti dilansir dari GMA News mengatakan, pihaknya masih enggan menyebutkan identitas para tersangka karena penyelidikan masih berlangsung.
Namun demikian, dia mengatakan, salah satu tersangka terkait dengan kelompok militan lokal.
Sebelumnya, sebuah bom tersebut meledak saat misa Katolik pada Minggu, 3 Desember 2023 pagi dan menewaskan empat orang.
Kini, dari 54 orang yang terluka, masih tersisa tujuh orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Panglima militer Romeo Brawner, yang menghadiri pengarahan keamanan dengan tentara dan polisi di Marawi, menduga pemboman itu bisa menjadi serangan balasan atas operasi terhadap kelompok ekstremis lokal di wilayah selatan Mindanao.
Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan teroris yang mengerikan tersebut.
Bersama, Jepang, Australia, Inggris, Tiongkok dan Kanada, AS menyatakan dukungannya kepada rakyat Filipina dalam menolak kekerasan.
Marawi berada di wilayah yang dikenal sebagai Bangsamoro, wilayah Muslim terbelakang di Filipina yang mayoritas penduduknya beragama Katolik.
Selama beberapa dekade, wilayah ini telah berjuang melawan pelanggaran hukum, kekerasan separatis, dan konflik klan.
Hal itu memicu kekhawatiran bahwa wilayah tersebut dapat menjadi lahan subur bagi ekstremisme.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"