KONTEKS.CO.ID – Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki. Akibatnya enam orang tewas.
Serangan antara tentara dan pria bersenjata di kamp pengungsi itu pecah pada Jumat, 8 Desember 2023.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, di antara korban tewas adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dan pendiri Brigade Martir Al-Aqsa sebuah organisasi sayap militer bersenjata dari partai nasionalis sekuler, Fatah.
Ribuan pria turun ke jalan untuk menghadiri pemakaman mereka.
Tak hanya itu, warga juga menyanyikan lagu perjuangan sembari mengangkat jenazah tinggi-tinggi.
Sementara militan bertopeng melepaskan tembakan ke udara.
Pasukan rahasia Israel menyelinap ke kamp Faraa dekat kota Tubas di utara pada Jumat pagi.
“Mereka lalu memasang posisi penembak jitu di atas bangunan,” kata warga.
Mereka menggambarkan tentara Israel saling baku tembak dengan militan Palestina dan anak-anak muda yang melemparkan batu ke kendaraan lapis baja dan membakar ban di jalan-jalan.
Laporan yang sama datang dari Kelompok Tahanan Palestina, sebuah kelompok advokasi.
Mereka mengatakan, pasukan Israel menyerbu sejumlah kota di seluruh wilayah pendudukan pada Jumat pagi.
Tentara juga menangkap 32 orang, termasuk dua orang di kamp Faraa.
Sementara itu, militer Israel tidak menanggapi permintaan komentar mengenai operasi tersebut.
Baku tembak ini terjadi setelah peningkatan dramatis serangan militer yang mematikan dan peningkatan pembatasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat selama perang Israel-Hamas.
PBB bahkan menyebut kekerasan terhadap warga Palestina yang dilakukan pemukim Israel di wilayah tersebut juga mencapai rekor tertinggi.
Data Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, pasukan Israel telah membunuh 267 warga Palestina di Tepi Barat sejak serangan lintas batas Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 240 orang disandera.
Sebagian besar warga Palestina tewas dalam baku tembak di Tepi Barat yang menurut militer Israel terjadi selama operasi penangkapan orang-orang bersenjata Palestina.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"