KONTEKS.CO.ID – Kapal cepat (speedboat) berisi sejumlah orang bersenjata mendekati dua kapal yang transit di lepas pantai Pelabuhan Laut Merah, Hodeidah, Yaman.
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, pada Rabu, 13 Desember 2023 melaporkan, dua kapal yang dimaksud yakni kapal tanker kimia berbendera kepulauan Marshall dan kapal curah berbendera Malta.
Dalam interaksi dengan kapal pertama terjadi baku tembak di lokasi sekitar 102 km dari Hodeidah. Speed boat mendekati kapal dan melakukan tembakan dari jarak 300 meter.
Orang-orang dalam speed boat mengaku sebagai Angkatan Laut Yaman. Mereka meminta kapal tersebut untuk mengubah arah.
Namun sebuah kapal perang “koalisi” menyarankan kapal tersebut untuk mempertahankan posisinya.
Ambrey tidak menjelaskan koalisi mana yang mereka maksud.
Meski demikian, Satuan Tugas Koalisi (CTF) Sentinel, yang merupakan bagian operasional dari International Maritime Security Construct (IMSC), memang beroperasi di wilayah tersebut.
IMSC terbentuk pada Juli 2019 sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman terhadap navigasi dan arus perdagangan.
Tak lama setelah insiden kapal tanker tersebut, speedboat mendekati kapal curah berbendera Malta yang berada di 52 mil laut dari Pantai Hodeidah.
Namun belum ada informasi tambahan terkait insiden kedua.
Sementara itu, Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan, pihaknya telah menerima laporan adanya insiden di sekitar Selat Bab al-Mandab.
Sayangnya mereka tak memberikan rincian lebih lanjut.
UKMTO juga melaporkan adanya insiden di Laut Arab sekitar 90 mil laut dari kota pesisir Duqm di Oman.
Namun lagi-lagi mereka tak memberikan keterangan lebih lanjut terkait insiden itu.
Mereka hanya menyarankan kapal untuk transit dengan hati-hati dan melaporkan aktivitas mencurigakan.
Houthi dalam lingkaran Perang Gaza
Sebagai informasi, Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman telah terlibat dalam perang Israel-Hamas.
Mereka terus menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran penting dan menembakkan drone dan rudal ke arah Israel untuk mendukung militan Palestina di Gaza.
Beroperasi dari pusat kekuasaan mereka di ibu kota Yaman, Sanaa, pasukan Houthi telah menargetkan kapal-kapal yang diduga milik pengusaha atau perusahaan Israel.
Tak hanya itu, mereka juga manargetkan kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan di Israel termasik menghalangi perjalanan mereka melalui Selat Bab al-Mandab di ujung selatan Laut Merah.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"