KONTEKS.CO.ID – Dukungan militer AS kepada Ukraina menurun. Kremlin melihat, dukungan militer AS kepada Ukraina menurun sehingga menyebabkan Kiev mengalami kemunduran di medan perang saat menghadapi Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan berkunjung ke AS agar mendapatkan lebih dari USD 60 miliar bantuan militer baru. Sayangnya, permohonan bantuan itu terhambat perselisihan di Kongres.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam wawancara pada Rabu, 13 Desember 2023 mengatakan rezim Kiev berjanji kepada kongres jika memberi USD100 miliar, maka negara itu akan meraih kemenangan di medan perang.
“Amerika sekarang paham bahwa mereka telah tertipu. Tidak ada kemenangan di medan perang dan, yang pasti, pasukan Ukraina dengan cepat kehilangan posisi mereka. Ini adalah proses yang tidak bisa dihindari,” kata Peskov.
Dia menambahkan, warga AS mulai bertanya pada diri sendiri, untuk apa mereka membelanjakan uang ini?
Tentu kondisi tersebut membuat Kiev dalam kesulitan menghadapi Rusia.
Ukraina di Ambang Kekalahan?
Sebagai informasi, invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama 21 bulan.
Setahun setelah Ukraina merebut kembali sebagian besar wilayah pendudukannya, garis depan tidak banyak berubah dalam beberapa pekan terakhir.
Zelensky menolak anggapan jika perang sedang menemui jalan buntu. Namun, dia mengakui serangan balasan Ukraina pada bulan Juni dengan dukungan Barat hanya menghasilkan kemajuan yang tidak signifikan.
Perkov bahkan mengejek janji Ukraina tentang kemenangan fenomenal yang akan mereka dapat dalam serangan balasan seiring membaiknya cuaca musim semi.
“Tetapi salju sudah hilang dan tidak terjadi apa-apa. Dan salju turun lagi dan tetap saja tidak ada apa-apa. Dan orang Amerika bertanya, apakah mereka masih harus melakukan hal ini?” kata Peskov beretorika.
Meski demikian, saat menerima kunjungan Zelensky, Presiden Joe Biden menegaskan jika dirinya dan Amerika tidak meninggalkan Ukraina.
Para anggota parlemen AS mendapati perdebatan mengenai pertanyaan mengenai pemberian bantuan kepada Ukraina dan Israel.
Sementara Partai Republik menghubungkan kedua isu tersebut dengan kesepakatan keamanan perbatasan AS.
Hingga akhirnya, kunjungan Zelensky ke AS tak membuahkan komitmen bantuan untuk Ukraina.
Bahkan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik, Mike Johnson tidak setuju untuk mendukung permintaan Biden untuk memberi Ukraina USD 61,4 miliar.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"