KONTEKS.CO.ID – Rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara yang digerebek tentara Israel kini malah tidak dapat berfungsi. Akibatnya, semua pasien termasuk bayi terpaksa dievakuasi.
Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Richard Peeperkorn, pada Senin, 18 Desember 2023 mengatakan, kondisi ini semakin memperburuk layanan kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Pihak berwenang Gaza mengatakan, pada pekan lalu, pasukan Israel menggunakan buldoser untuk menghancurkan perimeter rumah sakit.
Mereka berdalih, rumah sakit itu digunakan oleh pejuang Hamas.
Tindakan itu tentu memaksa para pengungsi keluar.
“Apa yang kami pahami adalah alat tersebut sudah tidak berfungsi lagi,” kata Peeperkorn yang merupakan perwakilan WHO untuk Gaza.
Dia mengatakan dua bayi yang baru lahir dibawa pulang ke keluarga mereka. Keluarga diberi penjelasan bagaimana cara merawat bayi-bayi itu.
Sementara pasien lain termasuk bayi dievakuasi ke rumah sakit Al Ahli dan Al Shifa.
“Banyak tenaga kesehatan yang dilaporkan ditahan,” ujarnya.
Sebagian besar rumah sakit di Gaza tidak dapat beroperasi lagi akibat perang. Layanan kesehatan di Gaza utara terkena dampak paling parah.
Gaza merupakan rumah bagi 2,3 juta orang, sebagian besar dari mereka terpaksa mengungsi akibat serangan yang dilancarkan Israel sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober.
Meski banyak yang terpaksa mengungsi ke Gaza selatan, ada laporan hingga beberapa ratus ribu orang masih berada di wilayah utara.
Peeperkorn juga mengatakan, sekitar 4.000 pengungsi yang berlindung di kompleks medis Nasser di kota selatan Khan Younis berada dalam risiko ketika Israel melancarkan operasi militer di sana.
“Mereka mengatakan kepada staf kami bahwa mereka sangat takut,” kata Peeperkorn.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"