KONTEKS.CO.ID – Protes anti-pemerintah di negara termiskin di Eropa, Moldova, semakin meningkat. Setelah puluhan ribu orang turun ke jalan selama lima minggu berturut-turut, polisi turun tangan pada hari Minggu lalu dan membongkar kamp protes yang didirikan di depan gedung-gedung pemerintah. Videopolisi memukuli tenda dan menangkap demonstran menjadi viral, seperti yang diperlihatkan di link ini.
Gazprom Rusia secara bertahap mengurangi pengiriman gas alamnya ke negara kecil Eropa Timur yang pada bulan Juni diberikan status kandidat untuk keanggotaan UE. Masih belum jelas bagaimana Moldova akan menangani musim dingin ini.
Presiden Moldova Maia Sandu mengatakan kepada kantor berita Ria Novosti bahwa pengunjuk rasa berjanji kepada Moskow bahwa mereka akan menghapus kepemimpinan pro-Eropa negara itu dan mendirikan pemerintahan yang baru yang akan memungkinkan Rusia untuk melibatkan Moldova dalam perang. Belum jelas dari mana sumber keterangan yang diungkapkan presiden.
Moldova bukan hanya negara termiskin di Eropa, tetapi juga menderita inflasi tertinggi di benua itu – yang saat ini mencapai 34 persen. Orang-orang hampir tidak mampu membeli bahan makanan pokok atau memanaskan apartemen mereka selama lebih dari beberapa jam. Sedangkan upah bulanan kelas menengah hanya $500.
Salah seorang warga Warga Chisinau (ibu kota Moldova) Ruslan Carmanu baru-baru ini mengubah pola makannya, “saya berhenti membeli daging atau produk susu. Saya akan makan lebih banyak sereal, yang lebih murah.” Tutupnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"