KONTEKS.CO.ID – Milisi Houthi bertanggung jawab atas serangan rudal di Laut Merah. Houthi juga mengaku berada di balik upaya serangan ke Israel dengan pesawat tak berawak.
Serangan di Laut Merah pada Selasa, 16 Desember itu menyasar kapal kontainer komersial United VIII.
MSC Mediterranean Shipping melaporkan, tidak ada korban luka pada awak kapal
Kapal kontainer itu tengah dalam perjalanan dari Arab Saudi menuju Pakistan saat serangan terjadi.
United VIII melapor kepada kapal perang angkatan laut koalisi terdekat jika ada serangan. Kapal kontainer itu melakukan manuver menghindar.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea dalam pidatonya di televisi mengatakan, pihaknya menargetkan kapal diidentifikasi sebagai MSC United, setelah awak kapal tak menanggapi peringatan.
Dia juga menambahkan, Houthi telah melakukan operasi militer yang menargetkan Eilat dan wilayah lain di Israel.
Menurut Houthi, itu merupakan wilayah Palestina yang Israel duduki.
Sementara itu, Israel secara terpisah mengatakan, pesawatnya telah mencegat sasaran udara musuh di wilayah Laut Merah.
Komando Pusat AS melaporkan, jet tempur AS, sebuah kapal perusak angkatan laut dan aset lainnya menembak jatuh 12 drone, tiga rudal balistik anti-kapal, dan dua rudal jelajah yang ditembakkan Houthi di Laut Merah.
“Tidak ada kerusakan pada kapal dan tidak ada korban luka yang dilaporkan,” tulisnya di platform media sosial X.
Houthi Akan Terus Serang Israel
Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman termasuk ibu kota, terus menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak bulan Oktober.
Kapal-kapal yang menjadi sasaran memiliki hubungan dengan Israel atau sedang berlayar ke Israel.
Tindakan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Otoritas Operasi Perdagangan Maritim Inggris sebelumnya melaporkan dua insiden ledakan di Laut Merah di lepas pantai Yaman.
Ledakan melibatkan rudal dan drone di dekat sebuah kapal.
Insiden ini terjadi seminggu setelah Amerika Serikat mengumumkan inisiatif keamanan maritim multinasional di Laut Merah.
Hal itu sebagai tanggapan atas serangan terhadap kapal oleh kelompok Houthi Yaman.
Beberapa perusahaan pelayaran telah menghentikan operasi melalui jalur air Laut Merah atas adanya serangan tersebut. Mereka terpaksa melakukan perjalanan yang lebih jauh mengelilingi Afrika.
Kelompok Houthi telah bersumpah untuk melanjutkan serangan mereka sampai Israel menghentikan konflik di Gaza.
Houthi bahkan memperingatkan jika mereka akan menyerang kapal perang AS jika mereka menargetkan kelompok milisi dan Yaman.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"