KONTEKS.CO.ID – Mengalahkan Rishi Sunak, mantan menteri keuangan, akhirnya mantan Menteri luar negeri Liz Truss meraup suara 81.326 suara sementara rivalnya mendapatkan 60.399 suara dalam pemilihan ketua Partai Konservatif. Ini otomatis menjadikan dirinya perdana menteri Inggris secara resmi pada hari Selasa (06/09).
Dilansir dari BBC, Tuss sempat hadir dalam pertemuan menteri luar negeri anggota G20 di Bali pada minggu pertama Juli lalu namun kembali lebih cepat setelah Boris Johnson menyatakan mundur.
Mengingat inflasi di Inggris yang mencapai 18% dan meroketnya biaya energi membuat Truss tidak punya waktu menikmati masa kemenangan. Dirinya harus segera mengatasi dua persoalan utama diatas. Adapun sikapnya atas operasi khusus Rusia di Ukraina, Truss dikenal keras dalam menghadapi Rusia. Ia tidak menginginkan kompromi atas langkah Putin terhadap negara yang dipimpin Zelensky.
Perempuan berusia 47 tahun ini dalam pidato kemenangannya memuji Boris Johnson, perdana Menteri Inggris sebelum dirinya. “Boris, Anda telah membereskan Brexit, mengalahkan Jeremy Corbyn, meluncurkan vaksin, dan Anda menentang Vladimir Putin. Anda dikagumi dari Kyiv hingga Carlisle,” ucap Truss.
“Saya tahu bahwa keyakinan kami beresonansi dengan orang-orang Inggris. Saya berkampanye sebagai Konservatif dan saya akan memerintah sebagai Konservatif,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat Truzz akan menghadap ratu Elizabeth dan menyampaikan susunan kabinetnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"