KONTEKS.CO.ID – Seperti yang sudah diprediksi, akhirnya Xi Jinping kembali menjadi Sekjen dan ketua komite tetap Partai Komunis China (PKC). Inilah pemimpin kuat China setelah masa kepemimpinan Deng Xiaoping yang berhasil mereformasi ekonomi China yang mengawinkan paham kapitalisme dan sosialisme menjadi sosialisme ala China.
Sidang pemilihan tersebut dipimpin oleh Xi dan dihadiri oleh 203 anggota Komite Sentral CPC ke-20 dan 168 anggota pengganti. Xi juga ditunjuk sebagai ketua Komisi Militer Pusat CPC pada sesi tersebut. Anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral CPC yang terpilih dalam sidang tersebut adalah Xi Jinping, Li Qiang, Zhao Leji, Wang Huning, Cai Qi, Ding Xuexiang dan Li Xi.
Zhao dan Wang adalah anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral PKC ke-19. Li Qiang, Cai dan Li Xi telah menjabat sebagai ketua Partai komite CPC kota di Shanghai, Beijing dan komite CPC Provinsi Provinsi Guangdong sejak 2017. Ding telah menjadi direktur Kantor Umum Komite Sentral CPC sejak 2017.
Yg menarik, dalam jajaran komite tetap politbiro terselip satu profesor, yakni Wang Huning yang selama ini menjadi teman diskusi Xi terkait persoalan ekonomi. Wang merupakan mantan Dekan Fakultas Hukum Fudan University, salah satu kampus populer di China.
Pidato Xi
Xi mengatakan China akan membuka pintunya lebih lebar ke seluruh dunia. “Kami akan teguh dalam memperdalam reformasi dan membuka diri secara menyeluruh, dan dalam mengejar pembangunan berkualitas tinggi,” kata Xi ketika bertemu pers. Lebih lanjut dikatakannya China yang makmur akan menciptakan lebih banyak peluang bagi dunia.
Melalui lebih dari 40 tahun reformasi dan keterbukaan tanpa henti, China telah menciptakan keajaiban pertumbuhan ekonomi yang cepat dan stabilitas sosial jangka panjang.
“Kami akan bekerja dengan orang-orang dari semua negara lain untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan yang sama seperti perdamaian, pembangunan, keadilan, demokrasi, dan kebebasan untuk menjaga perdamaian global dan mempromosikan pembangunan global, dan terus mempromosikan pembangunan komunitas manusia dengan masa depan bersama,” kata Xi.
Pidato Xi menunjukkan politik luar negeri China tidak akan mengalami banyak perubahan. Seperti dukungan China pada Rusia dan hubungan dengan negara-negara lainnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"