KONTEKS.CO.ID – Pemimpin oposisi Korea Selatan (Korsel), Lee Jae-myung mengalami luka tusuk di leher.
Kemungkinan ada kerusakan pada vena jugularis yang membawa darah dari kepala ke jantung.
“Ada kekhawatiran akan terjadi pendarahan besar atau pendarahan tambahan, menurut staf medis,” kata juru bicara Partai Demokrat yang merupakan oposisi di Korsel, Kwon Chil-seung, Selasa, 2 Januari 2024.
Serangan terhadap Lee terjadi saat kunjungannya ke lokasi rencana bandara Kota Busan hari ini.
Televisi YTN melaporkan, serangan itu menyebabkan luka sekitar 1 cm di lehernya.
Pejabat partai dan pemadam kebakaran melaporkan, akibat luka ini, petugas mengerahkan helikopter untuk menerbangkan Lee harus ke Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan.
Presiden Yoon Suk Yeol mengutuk serangan itu. Dia menginstruksikan agar Lee mendapatkan perawatan terbaik.
“Kekerasan seperti ini tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun,” kantornya mengutip pernyataan Yoon.
Penyerangan terhadap Pejabat di Korsel
Penyerangan terhadap pejabat bukan kali ini terjadi.
Pendahulu Lee, Song Young-gil, mendapat serangan pada 2022 di sebuah acara publik.
Penyerang yang mengayunkan benda tumpul ke kepalanya dan menyebabkan luka robek.
Selain Song, pemimpin partai oposisi konservatif Park Geun-hye, yang kemudian menjabat sebagai presiden juga mengalami hal serupa di sebuah acara pada 2006.
Pelaku menyerang dengan pisau dan menyebabkan luka di wajahnya yang memerlukan operasi.
Sementara pada 2015, duta besar AS untuk Korea Selatan saat itu, Mark Lippert, mendapat serangan saat menghadiri acara publik.
Dia juga menderita luka besar di wajahnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"