KONTEKS.CO.ID – Bom meledak di Iran, tepatnya di sekitar lokasi makam Jenderal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Qassem Soleimani, yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS empat tahun lalu di Irak.
Laporan media lokal setempat melaporkan, ada dua bom yang meledak. Awalnya hanya 20 orang yang terlaporkan tewas dan banyak lainnya terluka.
Namun belakangan jumlah korban tewas meroket hingga 103 orang.
Mohammad Saberi, Kepala Layanan Darurat di Kota Kerman, telah mengkonfirmasi kepada media pemerintah, bahwa lebih banyak korban luka kritis dalam ledakan yang akhirnya meninggal dunia.
Sehingga jumlah korban tewas menjadi 103 orang. “Jumlah korban luka saat ini 141 orang, beberapa di antaranya luka kritis,” ungkapnya, melansir Aljazeera, Rabu 3 Januari 2024.
Media pemerintah Iran, mengutip seorang pejabat lokal di Provinsi Kerman, mengatakan, ledakan itu tersebabkan oleh serangan teroris.
Sebelumnya, surat kabar semi-resmi Nournews mengatakan bahwa “beberapa tabung gas meledak di jalan menuju pemakaman”.
Bom Meledak di Iran Dipicu dari Jarak Jauh
Kantor berita Tasnim melaporkan, pelaku meletakan kedua bom di dalam koper. Dugaan kuatnya, pelaku memicu bom dari jarak jauh.
Hal ini bertentangan dengan laporan sebelumnya, yang menyatakan ledakan besar terjadi karena ulah pelaku bom bunuh diri.
Belum ada konfirmasi atau pernyataan resmi mengenai salah satu laporan tersebut.
Tasnim, situs berita Iran yang terkait dengan IRGC, menulis, ledakan pertama terjadi 700 meter dari pemakaman Soleimani.
Ledakan kedua kemudian terjadi satu kilometer jauhnya dari bom pertama. Ini berarti bahan peledak tersebut tidak berlokasi di bagian tersibuk di wilayah tersebut dan tidak harus melewati gerbang keamanan apa pun.
Hal ini sesuai dengan rekaman yang muncul dari lokasi ledakan, yang menunjukkan makam Soleimani tidak rusak.
Kronologis Ledakan di Iran
Seorang wanita yang suaranya televisi pemerintah publikasikan, mengatakan, salah satu bom tersebut pelaku buang di tempat sampah.
“Saya tidak terluka, tetapi pakaian saya berlumuran darah. Saya baru saja berjalan ke seberang jalan ketika bom meledak,” katanya.
Daerah di sekitar lokasi ledakan kini telah terevakuasi sepenuhnya oleh pasukan keamanan, menurut reporter televisi pemerintah di lokasi kejadian.
Masyarakat didorong untuk memberi tahu Kementerian Intelijen jika melihat aktivitas mencurigakan.
Tasnim membantah spekulasi dari akun yang berafilisiasi dengan Israel bahwa pejabat senior IRGC termasuk di antara mereka yang tewas dalam ledakan tersebut.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"