KONTEKS.CO.ID – Iran bersumpah akan melancarkan serangan balasan terbesar sejak 1979 atas ledakan yang menewaskan lebih dari 100 orang, Rabu, 3 Januari 2024 lalu.
Sumpah ini terucap dari mulut Wakil Presiden Pertama, Mohammad Mokhber, Kamis, 4 Desember 2024.
“Pembalasan yang sangat kuat akan diberikan kepada mereka di tangan tentara Soleimani,” katanya saat berada di rumah sakit tempat sejumlah orang menerima perawatan akibat ledakan bom.
Serangan terjadi di sekitar lokasi makam Jenderal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Qassem Soleimani.
Saat itu, ratusan warga Iran berkumpul untuk menandai peringatan terbunuhnya Soleimani.
Dia tewas terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS empat tahun lalu di Irak.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Garda Iran menggambarkan serangan itu sebagai tindakan pengecut.
Musuh ingin menciptakan ketidakamanan dan membalas dendam terhadap kecintaan dan pengabdian bangsa yang mendalam kepada Iran.
Garda yang berkuasa juga mengatakan, serangan itu justru akan memperkuat tekad untuk menghukum para pelaku dengan tegas dan adil.
Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengutuk serangan itu sebagai kejahatan keji dan tidak manusiawi.
Otoritas tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei, bersumpah akan membalas dendam atas dua pengeboman tersebut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"