KONTEKS.CO.ID – Jumlah korban tewas dalam gempa bumi Magnitudo 7,6 di Jepang meningkat menjadi 92 orang.
Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan kesiapan membantu logistik militer dan bantuan untuk daerah-daerah di Jepang yang hancur akibat gempa bumi.
Gempa yang terjadi pada Senin, 1 Januari 2024 itu telah memaksa 33.000 meninggalkan rumah. Selain itu, lebih dari 200 orang masih hilang.
“AS berada di sini untuk mendukung teman dan sekutu kami dalam respons gempa bumi. Dukungan logistik militer, makanan, dan pasokan lainnya sedang disiapkan,” tulis Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel di situs media sosial X, Jumat, 5 Januari 2024.
Seorang pejabat AS anonim mengatakan, kedua pemerintah sedang berkoordinasi mengenai kemungkinan bantuan dari pasukan AS.
Sementara itu, juru bicara Jepang, Yoshimasa Hayashi mengatakan, negaranya sedang melakukan pembicaraan dengan AS mengenai bantuan darurat.
Jepang bahkan telah menolak tawaran bantuan dari negara lain termasuk China.
“Kami tidak menerima bantuan personel atau material apa pun dari negara atau wilayah lain saat ini mengingat situasi di lapangan dan upaya yang diperlukan untuk menerimanya,” kata Hayashi.
Menurut Chicago Council on Global Affairs, sekitar 54.000 personel pasukan AS berpangkalan di Jepang. Ini merupakan jumlah kehadiran militer AS terbesar di luar negeri.
“Seluruh Pasukan AS di Jepang tetap siap untuk mendukung Sekutu Jepang kami selama masa sulit ini” kata Pasukan AS di Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga mengaku tidak dapat memberikan informasi secara spesifik mengenai operasi dukungan militer saat ini.
Namun mereka berjanji akan memberikan informasi terkini jika memilikinya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"