KONTEKS.CO.ID – Kelompok Houthi salah sasaran karena justru menyerang kapal tanker pembawa minyak Rusia.
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey mengatakan, serangan rudal itu terjadi di lepas pantai Yaman, Jumat, 12 Januari 2024.
“Ini adalah kapal tanker kedua yang secara keliru menjadi sasaran Houthi saat membawa minyak Rusia,” katanya.
Kapal tanker berbendera Panama itu melihat tiga perahu kecil saat transit menuju timur melalui Koridor Transit Rekomendasi Internasional.
Kapal tersebut melaporkan adanya rudal yang menghantam perairan.
Ambrey menilai kapal tersebut salah sasaran berdasarkan informasi usang yang tersedia secara publik yang menghubungkan kapal tersebut dengan Inggris.
“Ini tampaknya baru berumur lima bulan tetapi masih terdaftar sebagai afiliasi Inggris di database maritim publik,” kata laporan itu.
Sementara itu, Organisasi Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengaku telah menerima laporan adanya rudal yang ditembakkan 90 mil laut tenggara kota pelabuhan Aden di Yaman.
“Kapten kapal melaporkan adanya pendaratan rudal di perairan sejauh 400-500 meter, dan diikuti oleh tiga kapal kecil,” kata UKMTO.
Beruntung tidak ada korban luka atau kerusakan dalam serangan itu.
Militan Houthi telah meluncurkan gelombang demi gelombang ledakan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial Barat di Laut Merah sejak 19 November 2023.
Hal itu Houthi lakukan sebagai protes terhadap operasi militer Israel di Gaza.
Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap sasaran militer Houthi di Yaman sebagai respons.
Sementara Rusia, sekutu Iran dan mitra negara-negara utama Arab, mengecam serangan tersebut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"