KONTEKS.CO.ID – Krisis Ukraina memasuki hari ke-243 pada Selasa 25 Oktober 2022. Pertempuran di lapangan masih belum berhenti. Namun desakan menggelar perundingan semakin kuat.Â
Tak hanya itu, efek dari sanksi Uni Eropa atas Rusia mulai berdampak atas Eropa sendiri, seperti meroketnya inflasi, krisis energi, ancaman krisis ekonomi global dan krisis pangan dunia. Negara utama Eropa Perancis mendesak digelarnya perundingan, begitu juga Vatikan.
Berikut rangkuman pemberitaan krisis Ukraina yang memasuki hari ke-243:
Macron: AS Perlu Negosiasi dengan Rusia Sekarang
Saat bertemu dengan pemimpin umat katolik Paus Francis di Vatikan, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan perlunya mengatasi krisis di Ukraina dengan dimulainya pembicaraan antara AS dengan Rusia. Dalam pertemuan tersebut, Macron meminta bantuan Paus untuk menghubungi Presiden AS Joe Biden dan Patrick kiril pemimpin Kristen Ortodoks Rusia.
Situasi domestik Perancis saat ini terbilang sulit akibat guncangan pemogokan dan unjuk rasa yang berlangsung lama. Hal ini diakibatkan krisis BBM, meroketnya harga kebutuhan sehari hari dan ancaman menguatnya oposisi kelompok kanan.
Hubungan Perancis dengan AS juga terbilang tidak cukup erat dalam menghadapi operasi khusus Rusia di Ukraina. Dan saat ini hubungan Perancis dengan Jerman renggang karena Paris mengkritik langkah Berlin -yang menyiapkan dana talangan stabilisasi untuk mengatasi tingginya harga gas- senilai 200 Miliar Euro.
Mantan Presiden Perancis: Uni Eropa Menari di Tepi Gunung Berapi dengan Ukraina
Mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengkritik sikap Uni Eropa (UE) yang dianggapnya salah perhitungan, kemarahan, reaksi dangkal dan bagaikan menari di tepi gunung berapi dengan Ukraina.
Menurutnya perundingan dapat dilakukan jika UE mengedepankan diplomasi tanpa mengendurkan dukungan atas Ukraina, namun tidak untuk dukungan pengiriman senjata yang justru semakin meningkatkan kekerasan.
Ia juga menyoroti peran presiden Komisi UE Ursula Von Den Reyen yang dianggapnya melampaui kewenangan administratif jabatan tersebut.
Moskow: Kami Terbuka untuk Akhiri Krisis Ukraina
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyambut usulan Presiden Perancis Emmanuel Macron saat bertemu Sri Paus. Pihaknya terbuka untuk opsi mengakhiri krisis Ukraina.
Namun ia mengaku pesimis dengan posisi Ukraina dengan adanya dekrit Presiden Zelensky yang melarang negosiasi dengan Rusia.
Kongres AS Desak Biden Negosiasi dengan Rusia
Tiga puluh anggota DPR dari sayap kiri Partai Demokrat di Kongres menandatangani surat permintaan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) memulai negosiasi dengan Rusia untuk penyelesaian krisis Ukraina.
Kelompok Liberal partai Demokrat ini kuatir dengan harga makanan dan gas terus meningkat di AS, apalagi lonjakan harga gandum, pupuk dan bahan bakar yang telah berkontribusi pada kekurangan pangan global. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"