KONTEKS.CO.ID – Kelompok bersejata Haiti menculik enam biarawati yang tengah melakukan perjalanan dengan bus melewati Port-au-Prince.
Selain para biarawati, para penculik juga menyekap penumpang bus lain yang belum identitasnya masih belum jelas.
Menurut Konferensi Religius Haiti, penculikan terjadi pada Jumat, 19 Januari 2024. Para biarawati itu berasal dari Kongregasi Suster St. Anne.
Hingga saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut atau bagaimana nasib para sandera.
Sebagai informasi, geng-geng kriminal menguasai sekitar 80 persen wilayah Port-au-Prince.
Pemerintah menyalahkan mereka atas ribuan penculikan di wilayah tersebut.
Konferensi tersebut mengatakan, terlalu banyak penculikan yang terjadi di Haiti.
Aksi kejahatan itu telah menimbulkan rasa kesedihan dan ketakutan di kalangan masyarakat.
Menurut statistik PBB, tahun lalu, sekitar 3.000 orang telah menjadi korban penculikan.
Pada akhir November, Dr. Douglas Pape dari Haiti yang terkenal menjadi korban penculikah di Port-au-Prince.
Menurut laporan media lokal, penjahat tak juga membebaskannya meskipun uang tebusan telah dibayarkan.
Pada bulan Oktober 2021, 17 anggota organisasi keagamaan AS juga menjadi korban penculikan namun sebagian dari mereka telah bebas.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"