KONTEKS.CO.ID – Terpilihnya Pemimpin partai Konservatif dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menambah panjang dispora India yang sukses diberbagai negara dan korporasi global.
Rishi Sunak bukan sembarang diaspora. Ia merupakan triliuner jauh sebelum terjun ke politik Inggris. Kekayaannya dan sang istri, Akshata Murty jika digabungkan berjumlah dua kali lipat dari Raja Charles III. Isterinya merupakan putri miliarder India NR Narayana Murthy.
Dilaporkan CNN, Murty adalah warga Inggris tanpa domisili. Dengan statusnya tersebut, ia terhindar dari kewajiban pajak Inggris atas penghasilan internasionalnya. Ia cukup membayar biaya tahunan sebesar 30.000 pound.
Jika ia berdomisili di Inggris, maka ia wajib bayar pajak lebih dari 20 juta pound sterling (Rp353 miliar).
Awal 2022, Sunak dan Murty masuk dalam daftar Sunday Times Rich List sebagai 250 orang paling tajir di Inggris. Kekayaan mereka senilai US$826 juta atau Rp12,8 triliun.
Terpilihnya Rishi Sunak menjadi perdana menteri Inggris menorehkan sejarah tersendiri. Ia pemimpin Inggris termuda sejak 1812. Politikus 42 tahun itu lahir di Southhampton dari orang tua keturunan India Punjabi yang berprofesi sebagai dokter. Orang tuanya menjadi imigran Inggris sejak 1960-an.
Para Diaspora Sukses India
Ada banyak diaspora India yang memegang posisi kunci di perusahaan besar dunia. Diantaranya sebagai berikut:
Sundar Pachai
Menjadi CEO Google sejak 2 Oktober 2015 hingga kini. Pichai menyabet gelar sarjana dari Indian Institute of Technology Kharagpur dan ia dianugerahi Institute Silver Medal. Pria kelahiran 10 Juni 1972 ini sekarang sudah berkebangsaan Amerika. Ia memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17 triliun (kurs Rp 14.300).
Satya Nadella
Menjadi CEO Microsoft India sejak 4 Februari 2014 menggantikan posisi Steve Ballmer. Lahir di Hyderabad, India pada 19 Agustus 1967, Nadella akhirnya pindah ke AS untuk membereskan kuliahnya.
Dan setelah itu masuk Microsoft pada 1992. Saat ini harta kekayaan Nadella mencapai US$250 juta.
Parag Agrawal
Menjabat sebagai CEO Twitter sejak 29 November 2021. Karir Agrawal terbilang moncer, ia bekerja di perusahaan besutan Jack Dorsey ini sejak 2011 dengan menjadi insinyur software.
Pria kelahiran 21 Mei 1984 ini menempuh studi di Atomic Energy Central School, Universitas Stanford dan memiliki harta kekayaan bersih senilai US$3 juta.
Shantanu Narayen
Menjabat CEO Adobe sejak 1 Desember 2007. Pria kelahiran 27 Mei 1963 yang lahir di Hyderabad, Telangana, India ini memiliki kekayaan bersih US$287 juta.
Arvind Krishna
Krishna bergabung dengan IBM pada tahun 1990. Lahir pada 1962 di West Godavari, India, ia melangkahkan kaki pertama kali di IBM pada 1990 setelah lulus dari Universitas Illinois Urbana-Champaign (1985–1990) dan menjadi CEO IBM pada 6 April 2020.
Kekayaan bersihnya sekitar US$28.5 juta per 8 June 2022.
***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"