KONTEKS.CO.ID – Mantan presiden Filipina, Rodrigo Duterte menuduh pemimpin negara itu saat ini, Ferdinand Marcos Jr merupakan seorang pencandu narkoba.
“Anda, militer, Anda tahu ini, kami punya Presiden yang pecandu narkoba,” kata Duterte saat pidato di wilayah selatan Kota Davao, Minggu, 28 Januari 2024.
Menanggapi tuduhan tersebut, Badan Pemberantasan Narkoba Filipina melontarkan bantahan.
Mereka mengatakan, Marcos Jr tidak pernah ada dalam daftar pecandu narkoba.
Sebagai informasi, pada 2021 saat menjadi calon presiden, juru bicara Marcos menunjukkan dua laporan dari rumah sakit swasta dan laboratorium kepolisian nasional.
Surat tersebut menyebutkan Marcos Jr negatif menggunakan kokain dan sabu.
Sementara itu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr justru menanggapinya dengan tertawa.
Dia mengatakan, tidak akan membenarkan tuduhan tersebut.
Sebaliknya, dia justru menyebut pendahulunya tersebut mengonsumsi fentanyl, opioid yang kuat.
Menurut Marcos Jr, apa yang dilakukan Duterte saat ini sebagai akibat dari dia yang mengonsumsi fentanyl.
“Fentanyl adalah obat pereda nyeri terkuat yang bisa Anda dapat. Setelah lima, enam tahun, hal itu pasti berdampak padanya. Itulah mengapa menurut saya inilah yang terjadi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, pada 2016, Duterte mengaku pernah menggunakan fentanyl.
Itu dia lakukan untuk meringankan rasa sakit akibat kecelakaan sepeda motor.
Pengacara Duterte, Salvador Panelo, menambahkan, kliennya tersebut telah berhenti mengonsumsi fentanyl sebelum menjadi presiden pada 2016.
Pembelaan untuk Duterte datang dari Ketua DPR Filipina, Martin Romualdez yang juga sepupu Marcos Jr.
Dia mengatakan Duterte menuduh tanpa memberikan bukti apa pun.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"