KONTEKS.CO.ID – Iran akan menanggapi setiap ancaman dari Amerika Serikat dengan tindakan tegas.
Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami pada Rabu, 31 Januari 2024 mengatakan, ancaman itu datang dari para pejabat Amerika.
“Kami memberi tahu mereka, bahwa mereka telah menguji kami dan kami sekarang saling kenal. Tidak ada ancaman yang tidak terjawab,” kata Salami.
Sebelumnya, AS tengah mempertimbangkan tanggapannya terkait pembunuhan prajurit Amerika oleh militan yang berpihak pada Teheran.
Pada bulan Januari 2020, Garda Revolusi menargetkan pangkalan AS Ain al-Asad di Irak.
Serangan itu muncul menyusul serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad yang menewaskan komandan Pasukan elit Quds dari Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani.
Tak hanya salami, utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, juga memperingatkan Teheran akan menanggapi dengan tegas setiap serangan terhadap wilayah, kepentingan, atau warga negara Iran di luar perbatasannya.
Komentar dari para pejabat Iran ini muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memutuskan untuk menanggapi serangan pesawat tak berawak oleh kelompok Irak yang bersekutu dengan Iran.
Serangan itu menewaskan anggota militer AS di Yordania.
Sayangnya, Biden tak menjelaskan lebih lanjut terkait tanggapan AS atas serangan itu.
Sebelumnya, beberapa Garda Revolusi Iran terbunuh setelah serangan Israel di Suriah.
Lima anggotanya tewas pada 20 Januari dan dua lainnya pada 25 Desember.
Pada hari Senin, serangan Israel lainnya menghantam tempat yang Tasnim gambarkan sebagai ‘pusat penasihat militer Iran’ di Suriah. Dua orang tewas.
Namun utusan Iran untuk Suriah membantah rincian sasaran tersebut. Mereka mengatakan korban tersebut bukan orang Iran.
Pada tanggal 15 Januari, Iran menyerang markas mata-mata Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"