KONTEKS.CO.ID – Perempuan China meninggal akibat infeksi gabungan jenis flu burung H3N2 dan H10N5 setelah penularan lintas spesies.
Namun risiko penularan virus ini dari manusia ke manusia terbilang rendah.
Selain itu, tidak ada penularan dari manusia ke manusia.
Laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional pada Rabu, 31 Januari 2024 menyebut, pasien tersebut berusia 63 tahun dari Provinsi Anhui.
Pasien memiliki penyakit penyerta dan mengalami batuk, sakit tenggorokan, demam, dan gejala lainnya pada tanggal 30 November.
Dia meninggal pada 16 Desember 2023.
Pemeriksaan terhadap kontak erat menunjukkan hasil negatif dan tidak ada kasus yang suspect.
Sementara analisis seluruh rangkaian genom virus menunjukkan, virus H10N5 berasal dari unggas.
“Virus ini tidak memiliki kemampuan untuk menginfeksi manusia secara efektif. Wabah ini merupakan penularan lintas spesies yang bersifat episodik dari burung ke manusia,” kata badan tersebut.
China memiliki populasi burung budidaya dan burung liar dari berbagai spesies dalam jumlah besar.
Kondisi itu menciptakan lingkungan yang ideal bagi virus unggas untuk bercampur dan bermutasi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"