KONTEKS.CO.ID – Hubungan Korea Selatan dan Rusia menegang. Hal ini setelah Moskow melontarkan kritik pernyataan Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol yang menyinggung nuklir Korea Utara.
Sebelumnya, Presiden Yoon mengutuk pengembangan senjata nuklir Korea Utara yang dia sebuy hanya untuk mempertahankan rezim saat ini pada 31 Januari 2024.
Beberapa hari setelahnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan menyebut, pernyataan Presiden Yoon bias dan menjijikkan.
Akibat pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Korsel memanggil utusan Rusia di Seoul, Sabtu, 3 Februari 2024.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan untuk urusan politik, Chung Byung-won memanggil Duta Besar Rusia, Georgy Zinoviev.
Pemanggilan itu untuk menekankan, kemarahan Moskow atas pernyataan Presiden Yoon hanya akan berdampak negatif pada hubungan kedua negara.
“Wakil Menteri Chung menyesalakan Rusia yang mengabaikan kebenaran dan tanpa syarat melindungi Korea Utara sambil mengkritik pernyataan pemimpin Korsel dengan bahasa yang sangat kasar. Itu hanya akan memperburuk hubungan Korea-Rusia,” kata kementerian.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"