KONTEKS.CO.ID – Mantan Presiden Chile, Sebastián Piñera (74) meninggal dalam kecelakaan helikopter.
Piñera meninggal pada Selasa, 6 Februari 2024.
Menteri Dalam Negeri Chile, Carolina Tohá mengonfirmasi kematian mantan presiden tersebut.
Sayangnya, dia tak merinci penyebab kecelakaan nahas itu.
Kematian Piñera terjadi ketika Chile sedang dalam masa pemulihan dari kebakaran hutan besar mematikan.
Sebagai bentuk penghormatan, Presiden Chile Gabriel Boric memberikan penghargaan kepada Piñera dalam pidatonya pada Selasa sore.
Boric menyebut Piñera sebagai seorang pemimpin yang mencari yang terbaik untuk negaranya.
Presiden itu juga menyoroti cara Piñera menangani pandemi dan keadaan darurat lainnya.
“Dia adalah seorang demokrat sejak awal,” kata Boric.
Kematian tersebut juga mengundang ucapan belasungkawa dari para pemimpin dan mantan pemimpin di seluruh Amerika Latin, baik dari sayap kiri maupun kanan.
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva menulis di X, bahwa ia sedih karena Piñera meninggal begitu tiba-tiba.
“Kami berupaya memperkuat hubungan antara negara-negara kami. Dan kami selalu melakukan dialog yang baik ketika menjadi presiden, dan juga ketika kami tidak menjadi presiden,” katanya.
Sementara itu, Presiden Argentina, Javier Milei menyampaikan belasungkawa. Begitu pula pendahulunya, Cristina Fernández de Kirchner.
“Seperti yang diketahui semua orang, kami tidak memiliki pemikiran yang sama, namun kami selalu dipersatukan oleh hubungan yang sangat saling menghormati: Dia adalah seorang sayap kanan namun sangat demokratis,” kata Fernández.
“Saya ingat dengan penuh kasih sayang, selera humornya dan kehangatan keluarganya, yang saya temui di Chile,” tambahnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"