KONTEKS.CO.ID – Melihat pornografi online adalah kejahatan yang tersebar luas yang bahkan para biarawati dan imam pun tidak asing, kata Paus Fransiskus awal pekan ini.
Berbicara kepada para seminaris, Paus berusia 85 tahun itu meminta setiap calon ulama untuk berpikir apakah mereka memiliki pengalaman atau tergoda untuk menonton pornografi di dunia digital.
“Ini adalah sifat buruk yang dimiliki begitu banyak orang, begitu banyak orang awam, begitu banyak wanita awam, dan juga para imam dan biarawati,” kata Paus, sebagaimana dilaporkan RT.
Dia menekankan bahwa dia berbicara tidak hanya tentang pornografi kriminal yang menggambarkan, misalnya, pelecehan anak, tetapi juga tentang apa yang disebut porno normal. Menekankan bahwa gambar-gambar seperti itu melemahkan jiwa, kepala Gereja Katolik Roma meminta semua orang yang dapat menghapusnya dari ponsel untuk melakukannya.
“Hati yang murni, yang diterima Yesus setiap hari, tidak dapat menerima informasi pornografi ini,” kata Paus Fransiskus.
Menurut Katekismus Gereja Katolik, siapa pun yang terlibat dalam memproduksi atau menonton film porno berarti melakukan pelanggaran berat. Pornografi melanggar kesucian karena menyimpangkan tindakan perkawinan, pemberian pasangan yang intim satu sama lain, sebagaimana tertuang dalam dokumen doktrin gereja.
Sementara itu, laman Instagram Paus, yang dikelola tim Takhta Suci, menjadi headline di tahun 2020 setelah memberi like foto cabul model bikini Natalia Garibotto. Meski like tersebut dihapus keesokan harinya, respon ini diapresiasi oleh model tersebut. “Ibuku mungkin membenci foto-foto pantatku, tetapi Paus akan mengetuk dua kali,” kata Garibotto dalam sebuah wawancara kala itu.
Catholic News Agency, mengutip sumber yang dekat dengan pers Vatikan, kemudian melaporkan bahwa tim Paus telah meluncurkan penyelidikan internal untuk menentukan like tersebut bisa terjadi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"