KONTEKS.CO.ID – Mimpi memiliki anak di China kini semakin mahal. Biaya membesarkan anak di negara ini bahkan melampaui Amerika Serikat dan Jepang, sehingga menjadi salah satu yang termahal di dunia. Tak heran, populasi di China kian menipis bahkan mencapai level terendah dalam sejarah.
Penelitian terbaru mengenai populasi di China oleh YuWa Population Research Institute di Beijing mengungkapkan. Biaya rata-rata untuk membesarkan anak di China hingga usia 18 tahun bisa mencapai 538.000 yuan (sekitar Rp1,17 miliar). Angka ini lebih dari 6,3 kali lipat PDB per kapita negara tersebut.
Di kota-kota besar di China, biayanya bahkan lebih tinggi dan bisa mencapai 667.000 yuan (sekitar Rp1,45 miliar)
“Karena alasan tingginya biaya melahirkan anak dan kesulitan untuk menyeimbangkan keluarga dan pekerjaan, rata-rata kesuburan masyarakat China hampir merupakan yang terendah di dunia,” kata para peneliti, sebagaimana dikutip The Guardian.
Menurut penelitian tersebut, rendahnya keinginan masyarakat untuk memiliki anak sebagian besar terpengaruh oleh berkembangnya mindset perempuan negeri itu. Mereka lebih mementingkan kariernya ketimbang memperbanyak keturunan.
Meskipun pemerintah telah menghapus kebijakan satu anak dan mendorong perempuan untuk memiliki hingga tiga anak, insentif seperti subsidi tunai dan diskon program bayi tabung. Masih sulit bagi mereka untuk meningkatkan angka kelahiran saat ini.
YuWa menyimpulkan, penurunan angka kelahiran akan berdampak besar pada potensi pertumbuhan ekonomi, vitalitas inovasi, dan bahkan peremajaan nasional. Kini pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk memiliki anak.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"