KONTEKS.CO.ID – Asosiasi Konservasi Satwa Liar China bekerja sama dengan Kebun Binatang Nasional di Washington terkait pengiriman panda ke AS.
Kesepakatan kedua instansi itu menandai peningkatan hubungan diplomatik antara negara adidaya tersebut.
China telah meminjamkan panda-panda ke kebun binatang di berbagai negara selama bertahun-tahun.
Panda-panda itu dianggap sebagai duta hewan yang baik hati dan juga memupuk ‘diplomasi panda’ China-AS yang modern.
“Institusi China telah menandatangani perjanjian dengan Kebun Binatang Madrid di Spanyol dan Kebun Binatang San Diego di Amerika Serikat mengenai babak baru kerja sama internasiona,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, Kamis, 22 Februari 2024.
Mao Ning juga menambahkan, instansi itu juga bekerja sama dengan Kebun Binatang Nasional Washington di Amerika Serikat dan Kebun Binatang Wina di Austria.
Tujuannya untuk secara aktif bernegosiasi dan meluncurkan babak baru kerja sama antarnegara.
Sebelumnya, Asosiasi Konservasi Satwa Liar mengatakan di akun media sosial WeChat, mereka telah mencapai dan menandatangani perjanjian konservasi panda raksasa dengan beberapa kebun binatang.
Pada bulan November lalu, Kebun Binatang Nasional di Washington mengembalikan tiga ekor panda ke China.
Pengembalian itu sebagai bagian dari warisan berusia lebih dari 50 tahun.
Kini, Kebun Binatang Atlanta di Georgia sebagai satu-satunya kebun binatang di AS yang memiliki program panda raksasa.
Perjanjian pinjaman untuk empat ekor panda di kebun binatang tersebut akan berakhir tahun in.
Artinya tidak akan ada lagi panda di AS untuk pertama kalinya sejak tahun 1972 ketika pemerintah China menghadiahkan dua ekor panda raksasa sebagai hadiah kepada AS setelah kunjungan bersejarah Presiden Richard Nixon pada Perang Dingin ke China.
“Kami menantikan babak baru kerja sama perlindungan panda raksasa internasional dan negara-negara terkait,”katanya.
Kerja sama semacam ini akan semakin memperluas hasil penelitian ilmiah tentang perlindungan panda raksasa dan spesies terancam punah lainnya.
Selama setahun terakhir, hubungan China dan Amerika Serikat tegang karena sejumlah masalah global masih terus berlanjut.
Di antaranya, perang regional, perselisihan dagang, dan tuduhan mata-mata yang terus berlanjut.
Para pemimpin dari kedua negara telah melakukan beberapa putaran pembicaraan selama beberapa bulan terakhir untuk meredakan ketegangan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"