KONTEKS.CO.ID – Amerika Serikat (AS) turut menghujani Rusia dengan sanksi-sanksi baru. Sama seperti Inggris dan Uni Eropa, sanksi-sanksi ini jatuh menjelang peringatan dua tahun invasi Rusia ke Ukraina.
Presiden AS, Joe Biden mengumumkan langsung sanksi-sanksi tersebut pada Jumat, 23 Februari 2024.
Setidaknya ada 500 sanksi baru yang AS jatuhkan untuk Rusia.
Tak hanya itu, AS juga akan memberlakukan pembatasan ekspor baru pada hampir 100 entitas yang mendukung Rusia.
“AS pun akan mengambil tindakan untuk lebih mengurangi pendapatan energi Rusia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan, sanksi dan langkah-langkah tersebut bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perang di Ukraina dan kematian pemimpin oposisi, Alexei Navalny.
Di saat yang sama, Washington berupaya untuk terus mendukung Ukraina bahkan ketika negara itu menghadapi kekurangan amunisi dan bantuan militer AS yang tertunda selama berbulan-bulan di Kongres.
“Mereka akan memastikan Putin membayar harga yang lebih mahal atas agresinya di luar negeri dan penindasan di dalam negeri,” kata Biden tentang sanksi tersebut.
Langkah dan sanksi-sanksi baru ini akan menargetkan individu-individu yang terkait dengan pemenjaraan Navalny.
Selain itu juga menargetkan sektor keuangan Rusia, basis industri pertahanan, jaringan pengadaan dan penghindar sanksi di berbagai benua.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"