KONTEKS.CO.ID – Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammad Shtayyeh mengundurkan diri hari ini, Senin, 26 Februari 2024.
Dia pun telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Mahmoud Abbas, di Ramallah secara resmi.
Melansir dari Al-Jazeera, Shtayyeh mundur lantaran eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki Israel.
Ditambah lagi adanya perang, genosida, dan kelaparan di Jalur Gaza.
“Ada upaya untuk menjadikan Otoritas Palestina sebagai otoritas administratif dan keamanan tanpa pengaruh politik. Otoritas Palestina akan terus berjuang untuk mewujudkan negara di tanah Palestina meskipun ada pendudukan,” katanya.
Dia menambahkan, tahap selanjutnya beserta tantangan-tantangannya memerlukan pengaturan pemerintahan dan politik baru yang mempertimbangkan realitas baru di Gaza.
Shtayyeh juga menambahkan perlunya konsensus Palestina berdasarkan persatuan Palestina.
Sebagai informasi, Shtayyeh memimpin pemerintahan ke-18 Otoritas Palestina sejak pengangkatannya pada Maret 2019.
Komentar Shtayyeh muncul ketika tekanan keras muncul dari Amerika Serikat (AS) terhadap Abbas semakin meningkat untuk menggoyahkan Otoritas Palestina.
AS mulai merancang struktur politik yang dapat mengatur negara Palestina setelah perang.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"