KONTEKS.CO.ID – Skenario perang Rusia-NATO terbahas di sini. Pemerintah Jerman telah menyiapkan model potensi serangan Rusia terhadap NATO, klaim media Jerman Bild.
Menurut tabloid tersebut, pihak berwenang di Berlin telah menggambarkan empat fase berbeda, yang berpuncak pada potensi serangan nuklir terhadap negara-negara anggota NATO.
Dalam sebuah artikel pada hari Rabu pekan lalu, Bild mengaku telah memperoleh analisis risiko pertahanan sipil setebal 13 halaman yang kemungkikan tersiapkan untuk parlemen Jerman.
Jerman akan menjadi salah satu target utama jika terjadi serangan Rusia terhadap NATO, menurut Bild. Dan para pejabat terduga menganggap risiko tersebut “masuk akal”.
Tahap pertama serangan yang dilakukan Moskow konon akan melibatkan kampanye disinformasi yang bertujuan memecah belah penduduk Jerman dan mengganggu stabilitas masyarakat.
Selain itu, Rusia akan melakukan serangan siber terhadap infrastruktur penting.
Menurut Bild, Kremlin kemudian akan mengerahkan pasukan ke perbatasan dengan NATO – sebuah langkah yang juga dilakukan oleh blok militer pimpinan AS.
“Serangan dunia maya dan sabotase di wilayah Jerman akan terjadi bersamaan dengan hal ini, dengan satelit juga menjadi sasarannya,” klaim Bild, melansir Jumat 1 Maret 2024.
Fase ketiga akan mencakup serangan selektif dengan senjata konvensional dan cara non-konvensional, juga terhadap sasaran di wilayah Jerman demikian dugaan media tersebut.
Puncak dari invasi Rusia yang terperkirakan akan terjadi adalah permusuhan di darat, di laut, dan juga di udara di wilayah Jerman. Konflik tersebut terperkirakan akan mencapai skala global.
Skenario Perang Rusia-NATO di Depan Mata
Artikel tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa Pemerintah Jerman tidak mengesampingkan penggunaan senjata kimia dan nuklir oleh Rusia.
Klaim tersebut menyusul laporan Bild bulan lalu yang menggambarkan garis besar dari bulan ke bulan kemungkinan “jalan menuju konflik” antara NATO dan Rusia. Dan menuduh Moskow dapat melancarkan “serangan terbuka” pada tahun 2025.
Mengomentari laporan tersebut pada saat itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan Bild “tidak segan-segan menerbitkan berbagai tipuan”.
Beberapa bulan terakhir, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, memberikan analisanya. Ia memperkirakan Rusia dapat menyerang NATO dalam waktu lima hingga delapan tahun.
Pada bulan Januari, Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, meminta rekan senegaranya untuk bersiap. Bersiap menghadapi potensi konfrontasi militer antara NATO dan Rusia.
Di tempat lain, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps juga meramalkan konflik global antara Barat dan Rusia. Perang ini akan melibatkan China, Iran, dan Korea Utara dalam waktu lima tahun.
Namun Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyatakan sikapnya. Ia bersikeras pada Desember lalu bahwa Moskow tidak tertarik. Baik secara geopolitik, ekonomi atau militer untuk berperang melawan NATO. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"