KONTEKS.CO.ID – Serikat Polisi Utama Haiti meminta bantuan untuk menghentikan penjahat kelas kakap yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Nasional di Port-Au-Prince.
Belum ada data pasti berapa narapidana yang kabur namun melansir dari Gazette Haiti, jumlahnya signifikan.
Kelompok geng bersenjata Haiti menyerang penjara terbesar negara itu pada Sabtu, 2 Maret 2024 malam.
Sebelumnya, selama berhari-hari, terjadi baku tembak antara geng kriminal dan kepolisian di sejumlah bagian ibu kota.
Mereka berupaya menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry.
Menurut sumber Reuters, beberapa tahanan justru enggan meninggalkan tempat itu secara massal. Mereka takut terbunuh dalam baku tembak.
Menurut laporan media lokal AyiboPost, polisi yang bertugas di penjara telah mengosongkan tempat itu pada hari Sabtu.
Kelompok hak asasi manusia RNDDH menyebut, lembaga pemasyarakatan yang berkapasitas 700 orang itu telah menahan 3.687 tahanan pada Februari tahun lalu
Sebuah laporan pada tahun 2017, mereka telah memperingatkan akan adanya kepadatan berlebih di penjara tersebut.
Situasi itu makin parah dengan kurangnya staf polisi.
Pada Jumat 1 Maret 2024, orang-orang bersenjata berusaha mengambil alih pelabuhan peti kemas utama ibu kota.
Kekacauan itu menyebabkan gangguan lalu lintas. Geng-geng juga mengancam akan menyerang lebih banyak kantor polisi di kota tersebut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"