KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Haiti mengumumkan kondisi darurat, Minggu, 3 Maret 2024 malam.
Keputusan ini menyusul bentrokan kekerasan di ibu kota yang telah merusak komunikasi dan menyebabkan dua kali pembobolan penjara.
“Untuk memulihkan ketertiban, pemerintah segera memberlakukan jam malam di seluruh wilayah Barat untuk jangka waktu yang dapat diperbarui selama 72 jam,” kata pernyataan itu.
Jam malam mulai dari pukul 18.00 sore hingga pukul 05.00 berlaku Rabu, 6 Maret 2024.
Sementara, penegakan hukum, petugas pemadam kebakaran, pengemudi ambulans, petugas kesehatan, dan jurnalis tidak harus mematuhi jam malam.
Keputusan darurat ini menyusul peningkatan dramatis kekerasan selama akhir pekan di negara itu.
Akibat kekerasan itu, beberapa wilayah di ibu kota lumpuh, komunikasi terganggu dan menyebabkan dua penjara rusak termasuk satu yang terbesar di negara tersebut.
Tembakan hebat telah menyebabkan kepanikan dalam beberapa hari terakhir.
Pemimpin geng kriminal yang juga mantan petugas polisi, Jimmy Cherizier, menyerukan kelompok kriminal untuk bersatu dan menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry.
Cherizier memimpin aliansi geng dan menghadapi sanksi dari PBB dan Amerika Serikat.
Kelompok bersenjata menyerang penjara terbesar di negara itu pada Sabtu malam.
Mereka menentang pasukan polisi Haiti yang telah meminta bantuan.
Pantauan Reuters di Lembaga Pemasyarakatan Nasional pada Minggu menunjukkan tidak ada tanda-tanda petugas polisi dan pintu utama penjara tetap terbuka.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"