KONTEKS.CO.ID – Menteri Telekomunikasi Houthi, Misfer Al-Numair menegaskan, kapal-kapal yang masuk perairan Yaman harus mendapat izin dari Otoritas Urusan Maritim.
Dia menambahkan, pihaknya siap membantu permintaan izin dan mengidentifikasi kapal-kapal bersama Angkatan Laut Yaman.
“Kami mengonfirmasi hal ini karena mengkhawatirkan keselamatan mereka,” katanya, awal pekan ini.
Wilayah perairan yang terkena dampak perintah Yaman terbentang separuh hingga Selat Bab al-Mandab selebar 20 km.
Ini merupakan muara sempit Laut Merah di mana sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia melewatinya untuk menuju atau dari Terusan Suez.
Dalam kondisi normal, lebih dari seperempat kargo peti kemas global – termasuk pakaian jadi, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, bahan kimia, dan produk pertanian seperti kopi – dipindahkan melalui Terusan Suez.
Militan Houthi telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal terhadap pelayaran komersial internasional di Teluk Aden sejak pertengahan November.
Ini mereka lakukan sebagai solidaritas mereka terhadap warga Palestina yang menjadi sasaran serangan Israel di Gaza.
Serangan yang terjadi hampir setiap hari ini telah memaksa perusahaan-perusahaan melakukan pengalihan yang panjang dan mahal di sekitar Afrika bagian selatan.
Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah secara lebih luas.
Amerika Serikat dan Inggris telah mengebom sasaran-sasaran Houthi sebagai tanggapan***.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"