KONTEKS.CO.ID – Setidaknya 126 pembela hak asasi manusia dan lingkungan hidup di Amerika Latin terbunuh sepanjang 2023.
Data dari Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika (IACHR) yang terbit pada Selasa, 5 Maret 2024 ini menyamai angka pada tahun sebelumnya.
IACHR, sebuah badan otonom Organisasi Negara-negara Amerika yang berbasis di Washington, menyatakan kekhawatirannya atas tingginya tingkat kekerasan terhadap pembela hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Sebanyak 54 pembunuhan terlaporkan hanya dalam tiga bulan terakhir tahun ini.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kekerasan ini terutama ditujukan terhadap mereka yang mempertahankan tanah dan lingkungan, serta para pemimpin kelompok adat dan komunitas keturunan Afrika,” kata IACHR dalam sebuah pernyataan.
Kolombia menjadi negara paling mematikan bagi aktivis lingkungan dan hak asasi manusia.
Angka pembunuhan meningkat dari 26 kasus pada tahun 2022 menjadi 34 pada tahun lalu.
Di posisi kedua ada Brasil dengan 10 pembunuhan. Sementara Meksiko dengan empat pembunuhan.
IACHR juga mengucapkan selamat atas peningkatan anggaran Meksiko untuk mendukung program pemerintah dalam melindungi pembela hak asasi manusia dan jurnalis.
Tak lupa, IACHR juga menyatakan keprihatinan atas pembunuhan empat pembela hak asasi manusia.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"