KONTEKS.CO.ID – Bhiksu Indonesia, Suhu Hui Siong, terpilih sebagai President World Buddhist Sangha Council (WBSC) pada General Conference WBSC ke-11.
Yang lebih menariknya, Mahanayaka Chaokun Prajnavira Mahasthavira lebih terkenal sebagai Suhu Hui Siong, terpilih secara aklamasi sebagai President WBSC di Auckland, New Zealand, 2-6 Maret 2024.
Conference WBSC ke-11 mengusung tema “Pemulihan Lingkungan Hidup untuk Hidup Berdampingan Secara Harmonis, Berintegrasi ke Era Digital Modern, Berkomitmen Melindungi Bumi dan Memurnikan Pikiran”.
Seremonial pembukaan berlangsung di Quan An Monastery, Auckland. Sedangkan sidang conference berlangsung di Grand Millenium Hotel, Auckland, Selandia Baru.
Conference WBSC ke-11 diikuti 497 peserta yang berasal dari 28 negara, 239 bhikkhu/bhiksu, 115 bhikkhuni/bhiksuni, dan 153 peninjau.
Bhiksu Indonesia Pimpin LSM Internasional
Dewan Sangha Buddhis Dunia (World Buddhist Sangha Council/WBSC) adalah sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) internasional.
Organisasi ini bertujuan mengembangkan pertukaran komunitas agama dan wihara Buddhis dari berbagai tradisi di seluruh dunia. Juga membantu melaksanakan kegiatan transmisi agama Buddha. Sedangkan anggota WBSC adalah Sangha-sangha dari seluruh dunia.
Organisasi ini berdiri pertama kali di Kolombo, Sri Lanka pada Mei 1966. Sejak 1981, Pai Sheng Mahasthavia terpilih sebagai presiden WBSC. Kantor pusat WBSC telah pindah ke Taipei, Taiwan.
Sejak berdiri pada 1966, sudah 3 kali pertemuan dewan pimpinan (executive committee) WBSC diadakan di Indonesia, yakni Bali (1988), Jakarta (2003), dan Medan (2012).
Pertemuan dewan pimpinan tahun depan akan berlangsung di Toronto, Kanada. Sedangkan General Conference ke-12 untuk 5 tahun ke depan akan diadakan di Jerman atau Sri Lanka sebagai negara yang mengajukan diri sebagai penyelenggara.
Atas keterpilihan Suhu Hui Siong sebagai President WBSC, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemenag, Supriyadi memberikan ucapan selamat.
Ia berharap ini dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sangha dalam menyosialisasikan dan membina umat agar memelihara lingkungan dan memperbaiki alam.
Selain itu, konferensi juga terharapkan dapat meningkatkan keikutsertaan sangha dalam pemeliharaan alam. Lalu membangun keharmonisan hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, meningkatkan kerja sama dengan pemerintah setempat dalam upaya memperbaiki alam. Serta melakukan aksi bersama dalam membangun keharmonisan dunia.
“Kami secara pribadi dan institusi mengucapkan selamat, semoga menjadi kebanggaan dan spirit bagi umat Buddha Indonesia untuk meningkatkan kualitas diri dan peran aktifnya,” katanya, Kamis 7 Maret 2024. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"