KONTEKS.CO.ID – Mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menang dalam putaran kedua pemilihan presiden negara itu mengalahkan hampir dua juta suara Presiden petahana Jair Bolsonaro, menurut hasil 99,1% suara yang diproses.
Lula mendapatkan 50,8 persen suara. Bolsonaro tercatat mendapatkan 49,1 persen suara.
Ini merupakan jabatan presiden Lula yang ketiga, sebelumnya ia pernah menjadi presiden pada 2003-2010.
Lula dikenal sebagai tokoh sayap kiri yang disegani di Amerika Latin. Semasa kepemimpinannya ia menentang dominasi Amerika Serikat di benua tersebut.
Pria berusia 77 tahun ini pernah dipenjara pada 2018 karena skandal korupsi dan membuatnya absen dari pemilihan tahun itu. Absennya Da Silva telah membuka jalan bagi kemenangan Bolsonaro.
Kemenangan Lula turut membuat desakan perdamaian di Ukraina akan meningkat. Dalam wawancara dengan majalah TIME yang diterbitkan 4 Mei 2022, Lula menyebut Presiden Ukraina Zelensky menginginkan perang melawan Rusia.
“Dia memang menginginkan perang. Jika dia tidak menginginkan perang, dia akan bernegosiasi sedikit lagi. Itu saja,” katanya.
Lula berjanji akan membawa Brasil menuju kemakmuran dan mempersatukan masyarakat Brasil yang terpolarisasi akibat pilpres. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"