KONTEKS.CO.ID – Seorang pemimpin cabang Al-Qaeda di Yaman, AQAB (Al-Qaeda di Jazirah Arab) yang bernama Khalid al-Batarfi tewas.
Pada Minggu, 10 Maret 2024 malam, Al-Qaeda merilis video yang menunjukkan al-Batarfi terbungkus kain kafan.
Selain itu, tak terlihat ada tanda-tanda trauma di wajah pria yang kemungkinan berusia 40-an tahun tersebut.
Sayangnya, tak ada penjelasan rinci mengenai penyebab kematian al-Batarfi.
“Allah mengambil jiwanya sementara dia dengan sabar mencari pahala dan berdiri teguh, berimigrasi, menempatkan pasukannya, dan mengobarkan jihad demi Allah,” kata para militan dalam video tersebut, menurut SITE Intelligence Group.
Dalam pengumuman tersebut, Saad bin Atef al-Awlaki akan mengambil alih sebagai pemimpin kelompok AQAB.
Washington menganggap, Al-Qaeda cabang Yaman ini sebagai cabang jaringan teror yang paling berbahaya sejak upayanya pada 2009 untuk mengebom pesawat komersial di AS.
Mereka juga mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap media mingguan satir Prancis, Charlie Hebdo di Paris pada 2015.
Sepak Terjang Khalid al-Batarfi
Al-Batarfi yang lahir di Riyadh, pindah ke Afghanistan pada 1999. Dia berjuang bersama Taliban selama invasi pimpinan AS.
Menurut AS, dia bergabung dengan AQAP pada 2010 dan memimpin pasukan dalam mengambil alih Provinsi Abyan di Yaman.
Pada Februari 2020, al-Batarfi mengambil alih jabatan kepala cabang AQAP.
Ia menggantikan pemimpin Qassim al-Rimi, yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS atas perintah Presiden Donald Trump saat itu.
Pada tahun 2020, terdapat klaim al-Bartafi telah ditahan, namun kemudian muncul bantahan.
Pada tahun 2021, ia menyebut kerusuhan 6 Januari di Gedung Capitol AS sebagai hanya puncak gunung es dari apa yang akan terjadi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"