KONTEKS.CO.ID – Raja Malaysia Sultan Ibrahim bin Sultan Iskandar menyerukan tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas adanya kaus kaki bertuliskan Allah.
“Apakah kejadian ini disengaja atau tidak, (dan) apakah kaus kaki itu diimpor atau diproduksi di pabrik lokal, saya ingin pihak berwenang mengusut dan mengambil tindakan tegas sesuai hukum agar hal serupa tidak terulang kembali,” kata Sultan Ibrahim katanya dalam postingan Facebook pada Selasa, 19 Maret 2024.
Dia menambahkan, kata ‘Allah’ dihormati oleh semua umat Islam. Apalagi saat ini, umat Muslim tengah memasuki bulan Ramadan.
“Oleh karena itu, tidak boleh terjadi kejadian yang dapat memicu kemarahan,” katanya.
Masalah kaus kaki bertuliskan ‘Allah’ viral belakangan ini di Malaysia setelah sejumlah foto beredar luas secara online.
Kaus kaki kontroversial tersebut terpajang di beberapa gerai jaringan toko serba ada lokal KK Super Mart.
Sontak hal ini memicu reaksi balik dari netizen serta tokoh masyarakat hingga politisi terkemuka. Bahkan ada juga seruan boikot KK Super Mart.
Menghadapi kemarahan masyarakat, KK Super Mart kemudian meminta maaf atas penjualan kaus kaki tersebut.
Dalam unggahan di Facebook pada 13 Maret 2024 lalu, KK Super Mart meminta maaf kepada masyarakat.
Pendirinya KK Chai juga menindaklanjutinya dengan konferensi pers pada 16 Maret 2024.
“Saya dengan rendah hati meminta maaf kepada seluruh warga Malaysia, terutama yang beragama Islam,” kata Chai.
Dia menjelaskan, pengelolaan produk kaus kaki tersebut menjadi tugas vendor melalui sistem sewa ruang dan tanpa pengawasan karyawannya.
Pemilik perusahaan vendor Xin Jian Chang, Soh Chin Huat juga hadir pada konferensi pers tersebut.
Dia mengatakan, kaus kaki tersebut diimpor dari China dan termasuk di antara karung yang berisi 1.200 pasang dengan desain berbeda.
KK Super Mart lantas melakukan inspeksi di 800 cabangnya di seluruh negeri.
Mereka menemukan hanya tiga toko yang menjual kaus kaki tersebut, dengan 14 pasang kaus kaki bertuliskan Allah.
Pada tanggal 19 Maret, Sultan Ibrahim kembali marah dan mengatakan bahwa tidak masuk akal jika sebuah perusahaan dengan karyawan Malaysia tidak menyadari kepekaan agama.
“Kita sudah lama hidup di negara yang majemuk. Kesalahan terkait isu agama dan ras seperti ini tidak bisa diterima dan tidak boleh terjadi lagi,” ujarnya.
Kepala polisi Johor, CP M Kumar mengatakan, pihak berwenang telah menyita lima pasang kaus kaki dengan tulisan Allah dalam penggerebekan di sebuah pabrik di Batu Pahat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"