KONTEKS.CO.ID – Jumlah korban serangan teroris saat konser musik di Balai Kota Crocus dekat Moskow, Rusia, terus bertambah. Kini jumlamnya bertambah menjadi 133 orang tewas.
“Saat puing-puing di gedung konser Balai Kota Crocus dibersihkan, jumlah orang korban yang tewas dalam serangan teroris meningkat menjadi 133 orang. Operasi pencarian masih sedang petugas lakukan,” kata Komite Investigasi Rusia kepada TASS dalam pernyataan resminya, Sabtu 23 Maret 2024.
Moskow pun meminta Washington mendesak Kiev untuk tidak hanya menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia. “Tetapi juga menahan diri dari tindakan teroris, terutama terhadap blok pemukiman,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Sabtu 23 Maret 2024.
Washington sendiri terkabarkan telah mendesak Kiev untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi Rusia. Sebab, hal itu berisiko menaikkan harga minyak dunia.
Namun Peskov punya pendapat lain. “Kami lebih suka Amerika Serikat meminta rezim Kiev untuk menahan diri dari tindakan terorisnya di masa depan. Secara umum, sebagian besar terhadap fasilitas sipil yang damai, dan blok pemukiman,” pintanya
Sebelumnya, Financial Times melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut, Amerika Serikat telah memperingatkan Ukraina agar tidak menyerang fasilitas energi Rusia.
Menurut surat kabar tersebut, Washington memperingatkan bahwa serangan tersebut berisiko mendorong harga minyak mentah global lebih tinggi. AS juga khawatir Rusia mungkin akan membalas dengan serangan terhadap infrastruktur musuh yang menjadi andalan Barat.
Ini termasuk Caspian Pipeline Consortium (CPC) yang digunakan oleh perusahaan minyak besar AS ExxonMobil dan Chevron, serta perusahaan Barat lainnya, tulis FT. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"